SuaraSulsel.id - Masyarakat di Provinsi Sulawesi Barat diajak untuk menjadikan bencana gempa bumi yang terjadi 15 Januari 2021 untuk mempererat tali persaudaraan.
"Jadikan bencana gempa bumi yang terjadi setahun lalu sebagai ajang untuk terus memperkuat tali persaudaraan dan silaturrahmi masyarakat Sulbar," kata Rektor Universitas Muhammadiyah Mamuju (Unimaju) M Thahir, pada peringatan setahun gempa di Mamuju, Minggu 16 Januari 2022.
Acara peringatan gempa di Mamuju digelar dalam acara zikir dan doa bersama diikuti ratusan mahasiswa dan civitas akademika Unimaju.
Rektor Unimaju mengatakan, doa bersama dan zikir digelar untuk mendoakan para korban bencana gempa bumi yang melanda Kabupaten Majene dan Mamuju.
Baca Juga: Gempa Banten: Rumah Rusak di Pandeglang Bertambah Menjadi 1.909 Unit
Ia mengatakan, bencana gempa bumi telah menyebabkan ribuaan bangunan milik pemerintah dan masyarakat di Majene dan Mamuju rusak ringan hingga rusak parah dan mengakibatkan lebih dari 100 orang meninggal.
"Bencana ujian bagi manusia, namun setiap bencana mengambil hikmah sebagai peringatan untuk terus mendekat diri kepada Allah SWT," katanya.
Ia menyampaikan, semangat solidaritas tanpa memandang perbedaan agama, suku atau pilihan politik, di waktu bencana gempa telah terjadi dan berhasil sehingga di masa sulit setelah bencana akhirnya dapat dilalui.
Oleh karena itu persaudaraan silaturrahmi harus tetap dijaga dan dipelihara dan terus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Ketua Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC) Sulbar, Muhammad Rusli, juga menyampaikan gempa bumi yang terjadi di Sulbar ini membuat kita semua menyadari pentingnya literasi kebencanaan.
Baca Juga: Tinggal di Apartemen Lantai 30, Pria Ini Pasrah Ada Gempa: Udah Terima Nasib Aja
Ia berharap, agar masyarakat memahami langkah darurat menghadapi bencana, khususnya untuk melakukan evakuasi serta distribusi bantuan.
Ia menyampaikan, MDMC telah membantu membangun posko darurat dan menyiapkan dapur umum, dan menyiapkan lokasi pengungsian di halaman masjid Fastabiqul Khaerat yang menampung ribuan pengungsi saat terjadi gempa Sulbar. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
-
Kata-kata Jordi Amat Usai Gabung ke Persija Jakarta
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
Terkini
-
Dari Desa untuk Desa, AgenBRILink Ini Bantu Petani Lewat 3 Cabang
-
Kejati Sulsel Selidiki Dugaan Korupsi Program Revitalisasi Kampus UNM Rp87 Miliar
-
Lukisan Purba di Goa Leang-leang Maros Masuk Buku Sejarah Indonesia
-
Polisi Tahan 2 Dosen Perguruan Tinggi Negeri di Makassar, Dugaan Pelecehan Seksual
-
BRI: Sektor UMKM Mencakup lebih dari 97% dari 65 Juta Pelaku Usaha, Berkontribusi 61% pada PDB