Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 17 Januari 2022 | 05:35 WIB
Ilustrasi makanan bergizi. (Envato)

SuaraSulsel.id - Pemerintah Kota Palu Sulawesi Tengah menyasar kurang lebih 7.000 balita dengan intervensi bantuan makanan tambahan (BMT). Untuk perbaikan gizi. Agar tumbuh kembang anak lebih baik.

"Langkah ini dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya kekurangan gizi kronis terhadap anak," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Palu Indrawati yang dihubungi di Palu, Minggu 16 Januari 2022.

Menurutnya, balita sangat rentan terhadap gizi kronis. Jika pola makan tidak diatur dengan baik, oleh karena itu makanan mereka konsumsi harus dipastikan memiliki protein yang cukup.

Dalam pemenuhan gizi anak, Dinkes Palu juga telah bekerja sama dengan Dinas Pertanian setempat, yang mana pemberian BMT lebih memanfaatkan bahan baku pangan lokal, yang nilai gizinya tidak kalah dengan pangan lainnya.

"Ada beberapa hal yang memicu faktor terjadi kekurangan gizi kronis. Selain pola makan, juga dapat di pengaruhi oleh sanitasi lingkungan yang buruk, sehingga memicu tumbuhnya bakteri berdampak pada perkembangan fisik anak yang berujung pada kekerdilan atau stunting," tutur Indrawati.

Baca Juga: Aksi Keji Pria Tambora Bakar Balita, KPAI: Biadap, Rendahkan Martabat Manusia

Ia memaparkan, Pemkot Palu dalam melakukan layanan kesehatan masyarakat secara konsisten memprioritaskan pemenuhan gizi.

Anak/balita dengan kecukupan gizi tidak hanya memberikan dampak psikis, tetapi juga dapat meningkatkan kecerdasan otak, begitu pun sebaliknya.

Dalam mendukung program BMT sekaligus percepatan penurunan kasus stunting, Dinkes Palu mendapat sokongan dana alokasi khusus (DAK) senilai Rp600 juta dari
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan.

Ia menambahkan, selain balita, pemenuhan gizi terhadap ibu hamil juga terus digalakkan, yang mana Dinkes melibatkan seluruh unit layanan kesehatan pemerintah, baik Puskesmas maupun Puskesmas pembantu serta menggandeng kader posyandu.

"Kami berharap apa yang telah diprogramkan ini dapat berjalan maksimal serta memberikan dampak positif bagi tumbuh kembang balita dan perbaikan gizi ibu hamil yang berpotensi kekurangan energi kronis (KEK)," kata Indrawati. (Antara)

Baca Juga: Pria di Tambora Bakar Balita, Polisi Nyaris Ditabrak Bandar Narkoba

Load More