SuaraSulsel.id - Nadiem Anwar Markarim dinilai lebih cocok menempati posisi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Ketimbang sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI asal Gorontalo, Elnino M. Husain Mohi.
Menurut Elnino, Nadiem Makarim merupakan sosok yang jenius. Mampu membangun kedaulatan data dan informasi Republik Indonesia.
“Menurut saya posisi tempatnya keliru, dia (Nadiem Anwa Makarim) adalah The Right Man In The Wrong Place. Jadi menurut saya kalau dia (Nadiem Anwar Makarim) menjadi Menteri Kominfo, maka dunia digital akan lebih dahsyat, dan lebih mantap menegakan Indonesia lebih kuat di dunia digital,” jelas Elnino usai penyerahan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) jalur reguler maupun jalur aspirasi di Pohuwato, Selasa (4/1/2022).
Baca Juga: Kominfo Imbau Media Tak Hanya Kejar Rating
Mengutip gopos.id -- jaringan Suara.com, Elnino berpandangan, Nadiem Anwar Makarim lebih diakui ketika dirinya menjadi Menkominfo. Nadiem diyakni mampu membuat kedaulatan data dan kedaulatan informasi.
“Memang saya mengakui Bapak Nadiem Anwar Makarim adalah orang jenius, merupakan aset bangsa yang berpotensi luar biasa di masa depan, akan tetapi dia ada di tempat yang salah,” kata Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Gerindra Provinsi Gorontalo itu.
Menurut Elnino, sampai sekarang tidak bisa hindari lagi persoalan kebutuhan data, dan kebutuhan informasi. Seharusnya Indonesia memiliki punya server tersendiri. Tidak bergantung dari negara lain.
“Kalau Nadiem Anwar Makarim menjadi Menkominfo, maka kita bisa mandiri secara data, kita akan punya data server. Itu investasi yang luar biasa untuk masa depan. Apabila kita memiliki itu, maka Indonesia tidak lagi dipermainkan lagi di Asia,” tutur politisi yang pernah duduk di Komisi I DPR RI.
Pihaknya mengungkapkan, pada saat Nadiem menjadi Menteri Pendidikan, banyak permasalahan terjadi, mulai dari penghapusan pembelajaran keagamaan.
Baca Juga: Rachel Vennya Kabur Karantina, Pemerintah Janji Jatuhkan Sanksi Tegas
“Menurut saya tidak ada penghapusan mata pelajaran agama dihilangkan, kalaupun ada digabung silakan digabung saja. Saya tidak persoalkan, asalkan agamanya jangan dihilangkan, karena Indonesia adalah negara yang beragama,” ungkap Elnino
Bahkan kata Elnino, saat ini tidak ada penjelasan persoalan kriteria rekrutmen P3K sampai sekarang, baik honorer lama mengabdi maupun keterpencilan tempat.
“Kami meminta afirmasi P3K untuk diberikan penghargaan kepada honorer yang lama pengabdiannya, umur, dan keterpencilan tempat. Ini hanya dibagi rata di seluruh Indonesia, mereka pikir Indonesia hanyalah di Jakarta,” tutup Elnino.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
Terkini
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia, Ambruk di Mimbar Saat Khutbah Idul Adha
-
Sapi Kurban Presiden Prabowo Disembelih di Masjid 99 Kubah Makassar
-
Menu Sederhana dan Murah di Hari Idul Adha: Hemat Tapi Tetap Lezat!
-
Layanan Transportasi Bus Jamaah Indonesia Jelang Puncak Ibadah Haji Bermasalah
-
Ini Doa-Doa Terbaik Saat Menjalankan Puasa Arafah: Menghapus Dosa & Minta Rezki