SuaraSulsel.id - Pemerintah Kabupaten Wakatobi bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara terus berupaya melakukan lobi-lobi. Pembebasan 8 orang nelayan asal Wakatobi yang saat ini ditangkap penjaga laut Papua Nugini 17 November 2021 lalu.
Bupati Wakatobi Haliana di Kendari, Rabu, mengatakan pertemuan pemerintah Provinsi Sultra dan Pemerintah Wakatobi serta pihak keluarga dipimpin Gubernur Sultra H. Ali Mazi.
"Dalam pertemuan disepakati mengirim tim ke Kementerian Luar Negeri di Jakarta dan Badan Intelijen Negara untuk membicarakan penangkapan nelayan asal Indonesia tersebut," kata Haliana.
Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud yang akan berangkat. Utusan provinsi adalah Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sultra, Parinringi. Sedangkan dari Pemerintah Wakatobi mengutus Wakil Bupati Ilmiati Daud.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Tempat Wisata di Indonesia Terpopuler, Liburan Yuk
"Hari Rabu mereka rapat lagi di Provinsi untuk teknisnya seperti apa. Tadi informasinya bahwa hari Kamis baru diterima di Kemenlu untuk membahas itu. Jadi kita mau menindaklanjuti penyelesaian persoalan itu. Harapan kita ada solusi terbaik," tuturnya.
Delapan Warga Negara Indonesia adalah anak buah kapal Kapal Motor Sumatera Jaya yang berlayar dari pelabuhan asal Merauke, Papua ditangkap otoritas penjaga laut Papua Nugini (PNG) pada 17 November 2021.
Enam ABK kapal penangkap ikan tersebut merupakan warga Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan dua ABK lainnya warga Sumatera dan Sulawesi Selatan (Sulsel).
Mereka adalah Laode Arif asal Desa Liya Mawi, Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel), La Sihali dan Ardin asal Desa Pada Raya Makmur, Alwin, La Ane dan Laode Napsahu asal Kelurahan Wandoka, Kecamatan Wangiwangi, ditangkap pada kapal penangkap ikan berkapasitas Gross Tonnage (GT) 25.
Haliana mengungkapkan, jika Gubernur Ali Mazi juga sudah menyampaikan bahwa yang diminta supaya mereka di deportasi.
Baca Juga: Kisah Ibu Selamatkan Para Perempuan dari Tuduhan Sihir di Papua Nugini
"Alhamdulillah pemerintah Provinsi juga turun tangan. Mudah-mudahan juga dari Kemenlu ada negosiasi yang bagus dengan pihak Pemerintah Papua Nugini untuk bisa diselesaikan. Tadi juga saya sudah komunikasi langsung dengan Kapten kapal melalui Video Call (VC), alhamdulillah mereka dalam keadaan sehat," ujarnya.
Haliana memohon doa keluarga ABK dan seluruh masyarakat Wakatobi agar mereka bisa kembali ke rumah masing-masing dalam keadaan selamat.
"Informasi dari kapten kapal bahwa mereka ditangkap karena persoalan melintas batas. Tidak ada bukti ikan karena mereka baru akan mulai melaut. Memang sudah memasang jaring namun hanya dapat satu ekor, itupun masih hasil tangkapan dari wilayah Indonesia," terangnya.
Disaat mereka bergeser untuk memasang jaring lagi, lanjut Haliana, ternyata sudah masuk wilayah Papua Nugini.
"Masalahnya ini karena kurang pemahaman tentang wilayah teritori negara dan teritori negara Papua Nugini, mudah-mudahan bisa selesai, mohon doanya," katanya.
Secara terpisah keluarga ABK, Arin mengungkapkan ABK berencana menggelar acara tahun baru di Wakatobi, sehingga mereka semangat untuk mencari ikan disana.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Misteri Ibu Bunuh Bayi di Makassar, Psikolog Turun Tangan
-
BRIvolution: Strategi Adaptif BRI Hadapi Dinamika Keuangan Global
-
'Tukang Bubur Naik Haji' Berat Tinggalkan Tanah Suci
-
Dari Bogor ke Pasar Global, Begini Perjalanan Sila Artisan Tea Angkat Citra Teh Indonesia
-
Mesin ATM Dibobol Satpam, Ini Penjelasan Bank Sulselbar