SuaraSulsel.id - Polisi Jerman mengatakan telah mengungkap rencana para aktivis anti vaksin di Saxony. Untuk membunuh pemimpin negara bagian itu.
Pengungkapan itu menambah kekhawatiran pada meningkatnya aksi protes yang diwarnai kekerasan. Terhadap rencana pemerintah setempat untuk mewajibkan vaksinasi.
Saxony adalah salah satu negara bagian di Jerman yang memiliki tingkat infeksi COVID-19 paling tinggi dan tingkat vaksinasinya termasuk yang paling rendah.
Rencana pembunuhan Michael Kretschmer, pemimpin negara bagian itu, telah didiskusikan di kelompok perbincangan di platform Telegram, kata polisi.
Para anggota kelompok "Dresden Offlinevernetzung" atau "jaringan luring Dresden" telah mengindikasikan lewat pesan-pesan Telegram bahwa mereka mungkin memiliki senjata api dan busur panah, kata polisi Saxony lewat Twitter.
Setelah mencari di sejumlah tempat di Dresden, polisi mengatakan "dugaan awal itu dikonfirmasi".
Protes-protes menentang pembatasan baru bagi mereka yang tidak divaksin dan rencana mewajibkan vaksinasi bagi beberapa kelompok masyarakat di Jerman telah memicu lebih banyak aksi kekerasan.
Banyak serangan diarahkan kepada dokter, politisi dan wartawan.
Vaksinasi akan diwajibkan mulai 16 Maret bagi orang-orang yang bekerja di rumah sakit, panti jompo dan fasilitas kesehatan lainnya.
Baca Juga: VfB Stuttgart vs Bayern Munich: Serge Gnabry Hattrick, Die Rotten Pesta Gol
Media penyiaran Jerman ARD melaporkan pada Selasa bahwa lebih dari selusin politisi, media massa dan institusi publik telah menerima surat ancaman "perlawanan berdarah" terhadap aturan tersebut.
Surat itu juga disertai bungkusan berisi potongan daging.
Pada September, sebuah pusat vaksinasi di Saxony menjadi target pembakaran. Bulan lalu, sekelompok pemrotes berkumpul di luar kediaman menteri dalam negeri Saxony sambil membawa obor, yang terlihat secara implisit sebagai ancaman kekerasan.
Grup Telegram para penentang vaksinasi di Dresden menjadi perhatian pihak berwenang menyusul laporan investigatif oleh jurnalis ZDF pekan lalu.
Laporan itu menyebutkan para anggota grup itu telah berdiskusi tentang pembunuhan pejabat-pejabat pemerintah Saxony. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Gubernur Sulsel Terima Penghargaan Nasional Ketahanan Pangan 2025
-
4 Pencuri Mesin ATM Bank Sulselbar Ditangkap! Duit Habis Foya-foya
-
Review Spesifikasi Poco C85 Terbaru 2025 : Ponsel Murah Tapi Punya Performa Oke
-
Tulus Persembahkan 10 Lagu Hits di Unimerz Festival 2025
-
Wakil Sulsel di Miss Universe, Dea Geraldine Angkat Derajat Pengrajin Lokal Hingga Go Global