SuaraSulsel.id - Ucapan selamat natal kembali menuai pro dan kontra di tengah masyarakat. Setelah Kantor Kementerian Agama Sulawesi Selatan mengeluarkan edaran pada Selasa, 14 Desember 2021.
Dalam surat edaran bernomor B-9379/Kw.21.1/HM.00/12/2021 itu ditulis bersifat penting. Perihalnya, imbauan untuk memasang spanduk ucapan selamat natal dan tahun baru 2022.
Surat itu ditujukan untuk semua Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota di Sulsel, Kepala MI, MTs dan MA, dan Kepala KUA Kecamatan di Sulsel.
Suratnya juga ditandatangani oleh Khaeroni Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulsel.
Hal tersebut menimbulkan pro dan kontra di publik. Ada yang mendukung, adapula yang mengatakan haram.
Imam Masjid New York Shamsi Ali bahkan angkat bicara. Ia mengatakan sikap Kemenag ini adalah hal yang gila.
Hal tersebut diungkapkan Shamsi Ali di akun instagramnya. Katanya, ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia.
"Masa mengucapkan selamat natal harus kepada semua institusi Islam dibawah Kemenag? Termasuk pesantren dan madrasah," tanyanya.
Ia mengaku hal tersebut bisa dikata bentuk radikalisme. Bukan toleransi beragama.
Baca Juga: Rayakan Natal Bersama Keluarga, Ini Menu yang Ditawarkan Hyatt Regency Jogja
Sekretaris MUI Sulsel Muammar Bakri mengatakan, ada perbedaan pandangan di ulama. Soal ucapan selamat natal bagi umat kristiani. Ada yang mengatakan tidak masalah, ada pula yang melarang.
Keduanya pun dihargai, tergantung ke pribadi masing-masing. Ia meminta masyarakat agar lebih bijak menanggapi soal ini.
"Tapi besok sore (hari ini), kami dari MUI Sulsel akan memberi tanggapan secara resmi soal ini. Saya minta ke masyarakat agar bisa menanggapinya lebih bijak," kata Muammar, Rabu, 15 Desember 2021.
Sementara, Humas Kemenag Sulsel, Wardy mengaku tidak ada yang salah dengan surat tersebut. Mereka hanya mengimbau dan bukan hal wajib. Artinya, bisa dilakukan bisa juga tidak.
Wardy juga mengatakan ini bukanlah masalah yang baru. Setiap tahun masyarakat selalu ribut karena persoalan ucapan selamat natal.
"Padahal umat Islam hanya mengucapkan, tidak mengikuti ibadah dan ritualnya. Apa bedanya non muslim yang mengucapkan selamat idul fitri ke umat muslim," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Mandiri Bakti Kesehatan Sasar 600 Penerima Manfaat di Sulawesi dan Maluku
-
Eks Jaksa KPK Dilantik Jadi Kabag Hukum Pemkot Makassar
-
Pembunuh Shinzo Abe Mengaku Bersalah: Dendam Gereja Unifikasi Terungkap!
-
Kurangi Krisis Air: Perusahaan Ini Ubah Air Laut Jadi Air Bersih
-
Unhas Beri Penghargaan 7 Ilmuwan Top Dunia