SuaraSulsel.id - Tes seleksi kompetensi bidang (SKB) bagi Calon Aparatur Sipil Negara atau CASN di Pemprov Sulsel bakal diperketat. Sistem face recognition seperti yang diterapkan pada seleksi sebelumnya dianggap tidak efektif.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Pemprov Sulsel Imran Jausi mengatakan face recognition tidak efektif menekan kecurangan pada seleksi CASN. Pendeteksi wajah itu hanya bisa mengantisipasi teknik perjokian, tapi tidak dengan sistem di komputer.
Cara curang lewat sistem ditemukan pada tes SKD sebelumnya di beberapa kabupaten kota seperti Luwu dan Sidrap. Walau bukan di Pemprov Sulsel, kata Imran hal tersebut perlu diantisipasi.
"Tahun ini orang bilang yang canggih itu karena face recoginition, ternyata cara curang lebih canggih. Joki cukup bekerja dari luar tembok. Jadi itu face recognition tidak laku," kata Imran, 24 November 2021.
Baca Juga: Parah! Ada Kecurangan Seleksi CPNS di Sulawesi Selatan, Ini Lokasinya
Ia mengatakan cara curang peserta CASN sekarang semakin canggih. Ada alat semacam flash disk yang digunakan. Alat itu terhubung dengan sistem aplikasi di komputer orang lain sehingga soal bisa dikerjakan dari luar. Alat itu bahkan tidak mampu dideteksi oleh metal detector.
BKN kemudian mengusulkan agar pemeriksaan untuk tes SKB dilakukan secara manual dengan cara diraba. Apalagi alat itu mudah diselundupkan di tempat tersembunyi.
"Jadi pemeriksaan akan kita perketat, pemeriksaan berlapis oleh kepolisian dan satpol PP. Jadi bakal (pemeriksaan) perabaan badan," ujarnya.
Para peserta tes SKB akan diperiksa satu per satu. Kaos kaki mereka akan dilepas sebelum memasuki ruangan. Saat izin ke toilet juga mereka bakal diawasi.
Begitupun dengan perangkat komputer yang digunakan akan disterilkan. BKD memastikan komputer tidak terkoneksi dengan perangkat luar selain aplikasi CAT BKN.
Baca Juga: CEK FAKTA: Sri Mulyani Berkhianat Bongkar Kecurangan Jokowi dengan Akhir Tragis, Benarkah?
"Apalagi ini ada kasus, alat itu disimpan memang di kamar mandi. Jadi kita nanti ke toilet saja akan ditemani. Kita mitigasi memang jika terjadi kecurangan makanya akan ada polisi dilibatkan," tukas Imran.
Berita Terkait
-
Skandal MinyaKita Dibongkar Mentan Amran, Publik: Mendagnya Ngapain Aja?
-
Kecurangan Akademik, Masalah Moral atau Kurangnya Kesadaran Spiritual?
-
Dugaan Kecurangan SPBU, Wanita Ini Ngeluh Indikator Bensin Tak Nambah Meski Sudah Isi Rp 100 Ribu
-
Legislator DPR Wacanakan Pemberian Denda Bagi Warga yang Golput di Pemilu, Begini Menurut Pengamat
-
4 Cara Lapor Kecurangan Pilkada 2024 Agar Langsung Direspon
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Batal Nikah Gegara Uang Panai? Rumah Calon Pengantin Pria di Jeneponto Hancur
-
Muhammadiyah Sindir Tata Kelola Kampus: Hindari Personal, Keluarga, dan Kelompok
-
Hercules Sumbang Rp50 Juta untuk Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang
-
Jadi Binaan BRI, Omzet Bulanan Unici Songket Silungkang Stabil di Kisaran Rp30-50 Juta per Bulan
-
BRI Buka Posko Mudik BUMN Dukung Kelancaran Arus Balik Lebaran 2025: Ada Fasilitas Kesehatan-Hiburan