SuaraSulsel.id - Perbedaan hamil bayi laki-laki dan perempuan. Berikut ini perbedaan hamil bayi laki-laki dan perempuan berdasarkan mitos yang berkembang. Masyarakat percaya terdapat ciri-ciri yang saling berlawanan ketika seorang ibu hamil janin bayi laki-laki atau perempuan.
Dalam perkembangan zaman, ibu hamil tak perlu menunggu sampai proses persalinan untuk mengetahui jenis kelamin janin bayi dalam kandungan. Hal itu bisa dilakukan dengan cek Ultrasonografi atau USG Kehamilan yang bisa dilakukan pada usia kehamilan minggu ke-18 hingga 20.
Peralatan yang semakin canggih membuat potensi keberhasilan USG terus meningkat. Hanya saja, ada faktor-faktor lain yang bisa membuat hasil cek salah, seperti pemeriksaan yang dilakukan terlalu awal. Namun, prosentase keberhasilan cek USG tetap lebih tinggi.
Dulu, zaman belum ada atau proses cek USG Kehamilan masih susah, terdapat mitos tentang ciri-ciri jenis kelamin janin bayi, berdasar penglihatan secara langsung.
Baca Juga: Perlu Hati-hati, Berikut Deretan Buah yang Dilarang untuk Ibu Hamil
Mitos ini berkembang tak hanya di Indonesia saja. Beberapa negara lain juga memiliki mitos yang hampir sama. Dari sisi medis, ciri-ciri yang disebutkan terus dipatahkan, dari tahun ke tahun, seiring penelitian yang dilakukan di negara maju.
Tapi, karena proses yang berjalan sudah sangat lama, masyarakat masih mempercayai mitos tentang ciri-ciri janin bayi berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.
Berikut ini mitos ciri-ciri tentang perbedaan hamil bayi laki-laki dan perempuan.
1. Ngidam Makanan
Ngidam menjadi ciri-ciri janin bayi berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Dari rasa makanan yang diinginkan ibu hamil, terdapat mitos perbedaan hamil bayi laki-laki dan perempuan.
Jika ibu hamil ngidam makanan yang rasanya asin, janin yang dikandung dipercaya berjenis kelamin laki-laki. Sementara jika ngidam makanan rasa asam atau manis, janin bayi yang dikandung berjenis kelamin perempuan.
Baca Juga: Istri Hamil Tetap Masak meski Sedang Sakit, Bekal buat Suami Dipuji Warganet
Mitos ini sejatinya sudah dipatahkan dengan penjelasan dari sisi medis. Perbedaan makanan yang disukai sejatinya berasal dari hormon ibu hamil yang mempengaruhi indera penciuman.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Murah Tipe SUV Mei 2025: Harga Setara Motor, Pajak Murah, Perawatan Mudah
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
Pilihan
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
-
Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
Terkini
-
Penumpang KM Tidar Diduga Terjun ke Laut di Makassar, Pencarian Masih Berlangsung
-
Gawat! Demo Ojol Nasional Ancam Lumpuhkan Kota-Kota Besar
-
Pemprov Sulsel Laporkan Magdalena De Munnik ke Polisi atas Dugaan Dokumen Palsu
-
Klaim Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu di Hari Senin, Begini Caranya!
-
BRI dorong berkelanjutan hingga salurkan Rp796 Triliun untuk Sustainable Finance