SuaraSulsel.id - Perayaan Hari Ulang Tahun Kota Makassar diperingati setiap 9 November setiap tahunnya. Hari ini, daerah yang dijuluki "Kota Anging Mammiri" ini sudah berusia 414 tahun.
Riwayatnya sebagai tempat hunian manusia dimulai ketika digunakan sebagai pemukiman sederhana sejak abad ke-15. Pembangunannya berawal pada bandar di muara Sungai Tallo.
Sejarah Kota Makassar dibacakan Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo. Saat perayaan HUT Kota Makassar di anjungan Pantai Losari, Selasa, 9 November 2021.
Sebelum ditetapkan sebagai ibu kota provinsi Sulawesi Selatan dan berkembang menjadi kota terbesar di Indonesia Timur, wilayah yang saat ini dinamakan Makassar mempunyai riwayat yang sangat panjang.
Baca Juga: Pedagang dan Pengunjung Pasar Kota Makassar Minum Kopi dan Makan Kue Taripang
Pada abad ke 15, sumber Portugis memberitakan bahwa Bandar Tallo awalnya berada di bawah kekuasaan Kerajaan Siang di sekitar Pangkajene.
Kemudian pada pertengahan abad XVI, Tallo bersatu dengan Kerajaan Gowa dan dikenal dengan sebutan Kerajaan Gowa Tallo.
Bandar yang awalnya dibangun di Sungai Tallo, dipindahkan ke Sungai Jeneberang. Disinilah Gowa Tallo kemudian membangun pertahanan Benteng Somba Opu.
Walaupun demikian, Raja Gowa ke-9 Tumaparisi Kallonna (1510-1546) diperkirakan menjadi tokoh pertama yang benar-benar mengembangkan Kota Makassar.
Ia yang memindahkan pusat kerajaan dari pedalaman ke tepi pantai, mendirikan benteng di muara Sungai Jeneberang serta mengangkat seorang syahbandar untuk mengatur perdagangan.
Pada masa Pemerintahan Raja Gowa XVI jugalah didirikan Benteng Rotterdam. Pada masa itu terjadi peningkatan aktivitas pada sektor perdagangan lokal, regional hingga internasional, sektor politik dan juga sektor pembangunan fisik oleh kerajaan.
Baca Juga: 15 Orang Anggota Keluarga Lailah Ahmadi Meninggal di Makassar
Dari laporan saudagar Portugal maupun catatan-catatan lontara setempat, terungkap peranan penting saudagar Melayu dalam perdagangan, berupa pertukaran hasil-hasil pertanian dengan barang-barang impor.
Hanya dalam seabad saja, Makassar menjadi salah satu kota niaga terkemuka di dunia yang dihuni lebih 100.000 orang atau kota terbesar ke 20 dunia.
Perkembangan Bandar Makassar yang demikian pesat itu, berkat hubungannya dengan perubahan perubahan pada tatanan perdagangan internasional masa itu.
Secara internasional, sebagai salah satu bagian penting dalam dunia Islam, Sultan Makassar menjalin hubungan perdagangan dan diplomatik yang erat dengan kerajaan-kerajaan Banten dan Aceh di Indonesia Barat, Golconda di India dan Kekaisaran Ottoman di Timur Tengah.
Sebelum tahun 1999, Makassar dikenal dengan nama Ujung Pandang seiring perluasan wilayah dari 21 Km menjadi 175,77 km berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1971. Tentang perubahan batas-batas daerah Kota Madya Makassar dan Kabupaten kabupaten Gowa, Maros dan Pangkajene dan kepulauan dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 31 Agustus 1971.
Nama Makassar sendiri disebutkan dalam pupuh 14/3 Kitab Nagarakertagama karya Mpu Prapanca pada abad ke-14 sebagai daerah taklukkan.
Secara etimologi, sebutan Makassar berasal dari kata "Mangkasarak" yang artinya mulia dan jujur.
Konon nama Makassar berasal dari sebuah peristiwa yang dianggap sangat sakral. Suatu pagi di tahun 1605 di tepi pantai Tallo, Baginda Raja Tallo ke-VI kedatangan seorang lelaki berjubah putih dan besurban hijau.
Hal tersebut diceritakan pada buku Asal-usul Kota-kota di Indonesia Tempo Doeloe. Pria itu diceritakan punya wajah yang teduh dan memancarkan cahaya.
Pria itu berjabat tangan dengan Baginda Raja. Di telapak tangannya tertulis kalimat Syahadat.
Baginda Raja percaya pria berjubah itu adalah Nabi Muhammad. Hal tersebut dipercaya sebagai jejak sejarah asal usul nama Makassar, yang diambil dari Akkasaraki Nabiyya. Artinya adalah nabi menampakkan diri.
Setelah mengalami perubahan nama dua kali, kemudian Kota ini dinamakan kembali menjadi Makassar pada 13 Oktober sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 tentang Perubahan Nama Kota Ujung Pandang menjadi Kota Makassar dalam Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan sebagai wujud keinginan masyarakat yang mendapat dukungan DPRD bersama Pemerintah Kota.
Daerah Peradaban Islam
Hubungan Makassar dengan dunia islam diawali dengan kehadiran Abdul Ma'mur Khatib Tunggal atau Dato' Ri Bandang yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Ulama tersebut tiba di Tallo pada September 1605.
Sang ulama mengislamkan Raja Gowa ke-XIV II Mangngerangi Daeng Manrabia dengan gelar Sultan Alauddin bersama Raja Tallo, Karaeng Katangka Mangkubumi I Mallingkaang Daeng Manyonri.
Pada 9 November 1607, diadakan salat Jumat pertama di masjid Tallo sehingga dinyatakan secara resmi bahwa penduduk Kerajaan Gowa Tallo telah memeluk islam.
Pada waktu bersamaan pula, diadakan salat Jumat di masjid Mangallekana di Somba Opu dan tanggal ini selanjutnya diperingati sebagai hari jadi Kota Makassar sejak tahun 2000.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Predator Anak di Makassar Ditangkap! Polisi Temukan Bukti Mengerikan
-
Demi Lolos Macet, Pengendara di Makassar Bikin Wali Kota Naik Pitam!
-
Viral! Banyak Pengendara Lawan Arah, Wali Kota Makassar Marah-marah
-
Mira Hayati Tidak Dipenjara di Sel, Nikmati 'Kebebasan' Meski Rugikan Ribuan Orang
-
Harga Tiket Kapal Laut Makassar-Surabaya April 2025 dengan Jadwal Terbaru
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Kapan UTBK 2025 Unhas? Ini Jadwal dan Kesiapan Terbaru dari Panitia
-
Sampai Kapan Program Link Saldo DANA Kaget Digelar? Ini Jawabannya!
-
Awas! Merek Produk UMKM Bisa Dicuri, Begini Cara Amankan dengan Biaya Murah
-
Euromoney Private Banking Awards 2025 Bukti Keandalan Wealth Management BRI
-
Spekulan Mengintai! Kenaikan Harga Emas Bisa Jadi Bumerang untuk Anda, Ini Kata Ahli