4. Ma'pasilaga tedong (26-27 Oktober 2021)
Tahapan selanjutnya adalah ma'pasilaga tedong atau adu kerbau. Masyarakat Toraja percaya prosesi adat ini punya makna tersendiri.
Adu kerbau bakal jadi hiburan bagi pihak keluarga untuk menghapus duka karena ditinggal mati. Bagi orang Toraja, kematian memang boleh ditangisi, namun juga jadi kegembiraan karena mereka percaya kematian akan membawa manusia kembali menuju surga, asal-muasal leluhur.
Kerbau yang dilibatkan pun memiliki harga selangit, mulai dari puluhan hingga ratusan juta. Oleh sebab itu, tradisi ini hanya bisa dilakukan oleh keluarga yang memiliki status sosial yang tinggi.
5. Ma'palao (29 Oktober 2021)
Pada prosesi ini, jenazah diarak sambil berkeliling kampung. Setelah diarak, jenazah disemayamkan dan ditempatkan ke bagian khusus yang disebut Lakkean.
Sepanjang upacara ritual ini masyarakat Toraja terus mendoakan mendiang yang telah meninggal dalam nyanyian doa (badong). Ungkapan doa ini dinyanyikan bersahut-sahutan membentuk lingkaran dan bergandengan tangan.
Nyanyian dengan doa tersebut bernada sakral mendalam dan mengartikan doa bagi mendiang yang meninggal agar diterima kembali kepada Sang Pencipta.
6. Mantarima Tamu (30 Oktober 2021)
Baca Juga: Daftar 8 Suku Sulawesi Selatan, Bukan Hanya Bugis dan Makassar
Mantarima tamu atau menerima tamu adalah acara ini. Proses ini menjadi bagian dimana keluarga menerima para tamu yang datang berduka. Biasanya prosesi ini digelar selama dua hari.
Biasanya para tamu membawakan sumbangan berupa hewan kurban seperti tedong atau babi sebagai bentuk air mata kepada keluarga yang berduka. Mantarima tamu terbuka bagi umum termasuk wisatawan. Namun disarankan untuk mengenakan pakaian hitam yang sopan untuk menghikuti prosesi upacara ini.
7. Mantunu (01 November 2021)
Setelah prosesi menerima tamu, pihak keluarga akan menggelar acara Mantunu atau penyembelihan tedong atau kerbau. Prosesi ini dipercaya dapat mempercepat arwah menuju kepada Sang Pencipta.
Penyembelihan kerbau dilakukan dengan cara sekali tebas dan cepat oleh orang yang terpercaya dan mahir. Setelah itu kerbau yang telah ditebas dibawa satu persatu ke tempat yang sudah diberi alas dedaunan dan dilakukan penyembelihan.
Jumlah sembelih dapat mencapai puluhan hingga ratusan ekor kerbau. Semakin banyak maka dilambangkan sebagai tingkatan sosial dan kebangsawan dari mendiang.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Fatmawati Rusdi Pimpin Aksi Jumat Berkah Pasca Kebakaran Gedung DPRD Sulsel
-
Anggota DPRD Wakatobi Jadi Tersangka Pembunuhan Anak Tahun 2014
-
Persita vs PSM Dihantui Krisis Pemain, Akurasi Serangan Jadi Kunci Kemenangan?
-
PSM Makassar Pulihkan Kondisi Pemain
-
Dari Parepare ke Sengkang, Jejak Korupsi Analis Bank Pemerintah Terendus