Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 22 Oktober 2021 | 18:53 WIB
Ilustrasi. Suasana kota Melbourne, Australia. [ABC News]

Bahkan dengan wabah Delta di wilayah tenggara mulai akhir Juni, jumlah kasus virus corona di Australia masih jauh lebih rendah ketimbang banyak negara lain, dengan sekitar 152.000 kasus dan 1.590 kematian.

Victoria yang beribu kota Melbourne melaporkan 2.189 kasus baru dan 16 kematian pada Jumat. Angka-angka itu menjadikan negara bagian tersebut pusat wabah Delta di Australia.

Kasus harian di New South Wales, di mana varian Delta pertama kali terdeteksi di ibu kotanya Sydney pada Juni, turun sedikit menjadi 345. Negara bagian tersebut mencatat lima kematian tambahan.

Dengan peluncuran vaksinasi yang kini berjalan setelah sempat tersendat, otoritas Australia tidak lagi berencana untuk bergantung pada lockdown yang diperpanjang untuk menekan virus.

Baca Juga: Setelah 3 Bulan Lockdown, Melbourne Siap Longgarkan Pembatasan

Lockdown adalah masa yang sulit, terutama bagi mereka yang menjalankan bisnis di Melbourne.

“Kami sudah buka selama setahun, dan ini adalah penguncian keempat kami. Ini sangat sulit,” kata David Boyle, kepala koki di restoran Farmer’s Daughters di Melbourne.

Di bawah aturan yang lebih longgar, restoran dan kafe dapat dibuka kembali dengan pembatasan hingga 20 orang di dalam ruangan dan 50 orang di luar ruangan, dengan syarat semuanya harus sudah divaksin.

Tamu diizinkan berkumpul bersama hingga 10 orang dalam satu rumah, tetapi masker tetap wajib dipakai.

Pembukaan kembali akan menumbuhkan ekonomi Australia setelah lockdown mendorong negara itu ke ambang resesi kedua dalam beberapa tahun.

Baca Juga: Lewat Program Televisi, New South Wales Bisa Percepat Pemulihan Pariwisata Pasca-Lockdown

Di Journal Cafe yang dulu ramai di Melbourne, pelayan Sullivan Kovacs mengatakan bisnis masih belum benar-benar normal. Menurutnya, jumlah pelanggan akan meningkat begitu pekerja kantor dan pedagang kembali ke kota secara massal.

"Banyak lalu lintas datang dari orang-orang yang bekerja di kota, dan banyak pekerja yang belum kembali bekerja," kata Kovacs. (Antara)

Load More