SuaraSulsel.id - Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo meminta masyarakat tidak lagi mempercayai oknum yang mengaku mampu meloloskan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Setelah mendengar sebanyak 103 warga Kabupaten Gorontalo diduga telah menjadi korban penipuan. Dilakukan oleh salah satu oknum ASN di Bone Bolango yang bertugas di salah satu Kantor Camat di Bone Bolango.
“Perekrutan CPNS itu ada prosedurnya dan tak ada yang bisa membantu, bahkan saya sendiri tidak bisa,” ungkap Nelson, Rabu (20/10/2021).
Mengutip gopos.id -- jaringan Suara.com, Nelson mengatakan, saat ini perekrutan CPNS sudah online dan tak bisa dibohongi lagi. Oknum yang bisa meloloskan seperti itu hanyalah calo yang berpura-pura dan tak bisa dijadikan penentuan kelolosan.
Baca Juga: Jadi Impian Banyak Orang, Berapa Gaji PNS Lulusan SMK atau SMA?
“Kalau gugur ya gugur,” tegasnya.
Nelson mengatakan, jangan mudah percaya kepada orang lain yang menawarkan hal tersebut atau semacamnya. Menurutnya lebih baik bagi mereka yang ingin mengikuti CPNS hendaknya belajar sebaik mungkin. Perbanyak berdoa agar dapat lolos mengikuti CPNS.
“Dan untuk Kabupaten Gorontalo saya tegaskan tidak ada permainan seperti itu,” tandas Nelson.
Kasus dugaan penipuan perekrutan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) terungkap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di ruang sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo, Selasa, (19/10/2021).
Salah seorang korban, Arief Setiawan Abdul Kadir mengungkapkan awalnya peserta CASN ini diminta uang dengan jumlah yang berbeda-beda.
Baca Juga: Ada Pita Biru di Sepatu Peserta CPNS Ini, Alasannya Bikin Sedih
“Salah satu oknum penipu bernama EHH alias Esto. Dia berstatus ASN di Bone Bolango yang bertugas di salah satu Kantor Camat Bone Bolango,” ungkap Arief saat RDP.
Arif menjelaskan, Esto menggunakan perantara dalam mengumpulkan uang ke sejumlah korban. Mereka dijanjikan akan menjadi CASN setelah menyetor sejumlah uang tersebut.
“Dari tahap satu sudah ada peserta CASN berjumlah 9 orang. Pertama dimintakan uang sebanyak Rp25 juta yang dimintakan oleh perantara dari Esto yang bernama HD alias Hadijah,” sambungnya.
“Saya dan teman saya juga dimintakan Rp35 juta, karena kami gelombang kedua jadi ibu Hadijah ini minta lebih banyak,” imbuhnya.
Arif membeberkan, semakin lama dana ini makin hari makin bertambah. Pasalnya peserta CASN juga telah dimintakan lagi uang sepatu, uang korpri, dan uang dinas keki.
“Total uang yang saya kasih ke ibu Hadijah sudah mencapai Rp43 juta lebih,” bebernya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Pilihan HP Samsung Murah Harga Rp1 Jutaan: RAM 6 GB, Performa Terbaik
- Keluarkan Rp7 Juta untuk Tebus Ijazah Eks Satpam, Wamenaker Noel: Perusahaan Membangkang Negara
- 8 Rekomendasi HP Harga Rp1 Jutaan Spesifikasi Tinggi: Layar AMOLED, Kamera 50 MP!
- 5 Mobil Keluarga Terbaik yang Kuat Tanjakan, Segini Beda Harga Bekas vs Baru
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Polisi Tembak TNI Gadungan Pencuri Emas dan Ponsel Warga
-
53 Ribu Roti Gratis Dibagikan ke Warga Makassar
-
Petani Sinjai Merana: Banjir 2 Meter Ancam Gagal Panen 4 Hektare Sawah
-
Dari Maros ke Barru Cuma Rp10 Ribu! Ini Jadwal dan Rute Kereta Api Sulawesi Selatan
-
Rebutan Pulau, Sengketa Panas Sulsel dan Sultra di Laut