SuaraSulsel.id - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI akhirnya turun tangan langsung untuk menyelidiki kasus dugaan pencabulan yang diduga dilakukan oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial SA (43 tahun) terhadap tiga orang anak di bawah umur di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan.
Tim Leader Kementerian PPPA RI, Taufan mengatakan bahwa kehadirannya di Provinsi Sulawesi Selatan adalah untuk mengumpulkan fakta-fakta terkait kasus pencabulan terhadap tiga orang anak di bawah umur yang terjadi di Kabupaten Luwu Timur.
"Menteri PPPA mengirimkan tim untuk turun langsung ke Luwu Timur. Saat ini karena kami baru sampai di pukul 11.00 Wita di Makassar, jadi kami masih mengumpulkan fakta-fakta. Kami turun ke sini untuk mengumpulkan fakta-fakta," kata Taufan saat ditemui di Kantor UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sulsel, Jalan Letjen Hertasning, Makassar, Sabtu 9 Oktober 2021.
Taufan menerangkan saat ini dirinya belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut. Alasannya karena pihaknya baru melakukan proses awal untuk melihat fakta-fakta yang terjadi di lapangan terkait kasus dugaan pencabulan oleh oknum ASN terhadap tiga orang anak di bawah umur di Kabupaten Luwu Timur, Sulsel.
"Karena ini baru proses awal untuk melihat lagi fakta-fakta yang ada di lapangan bagaimana. Untuk selanjutnya kami masih berproses di sini sampai selesai. Dari kami hanya untuk mencari fakta di sini untuk memberikan keterangan lebih lanjut. Nanti akan ada lagi tim dari pusat," kata dia.
"Yang jelas kami akan melakukan pengumpulan fakta dari semua hal yang terkait. Kalau kami beritahu sekarang, nanti yang kami kunjungi akan bersiap-siap. Jadi kami akan memberikan semacam elemen kejutan agar tidak dipersiapkan, faktanya jadi lebih valid," tambah Taufan.
Menurut Taufan, untuk menyelidiki kasus dugaan pencabulan yang terjadi di Kabupaten Luwu Timur, Sulsel ini, Kementerian PPPA RI saat ini mengirim empat orang.
Tetapi, Taufan belum bisa memberikan kepastian berapa lama timnya akan berada di Sulsel.
"Saat ini kami ada empat orang. Atasan kami akan menyusul di sore hari kemungkinan," ujar dia.
Saat ditanyakan terkait apa saja yang dibahas saat petugas Kementrian PPPA RI bertemu dengan PPA Sulsel, Taufan mengaku belum bisa menyebutkan. Penyebab karena petugas masih mencari fakta.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
ASN DKI Wajib Naik Angkot Tiap Rabu, Ojol di Jakarta Terancam Kehilangan 40 Persen Penumpang?
-
24 Tahun Jadi Honorer, Kakek Ini Resmi Jadi ASN, Tahun Depan Langsung Pensiun
-
Asosiasi Sayangkan Kebijakan Gubernur DKI Tak Masukan Ojol Dalam Daftar Angkutan Umum Wajib Bagi ASN
-
Ngadu ke DPR, Wamendagri Bongkar Sejumlah Daerah Lantik ASN di Luar Aturan
-
7 Kuliner Khas Makassar yang Wajib Dicicipi saat Liburan, Dari Coto hingga Barongko
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- 5 Rekomendasi Body Lotion Lokal untuk Mencerahkan Kulit, Harga Mulai Rp17 Ribu
- Cyrus Margono Terancam Tak Bersyarat Bela Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025
- Rangkaian Skincare Viva untuk Memutihkan Wajah, Murah Meriah Hempas Kulit Kusam
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp70 Jutaan: Lengkap dengan Spesifikasi dan Estimasi Pajak
Pilihan
-
Kafe Bertebaran, Angkringan Bertahan: Kisah Ketahanan Budaya di Jogja
-
12 Rekomendasi SD Swasta Terfavorit di Pekanbaru, Pilih sesuai Kemampuan!
-
6 Rekomendasi Smartwatch Murah dengan Kualitas Bagus Terbaik April 2025
-
7 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025, Selalu Jadi Andalan
-
10 SD Negeri Favorit di Pekanbaru, Rekomendasi Jelang Anak Masuk Sekolah
Terkini
-
Didukung Penuh BRI, Bali Nature Tembus Pasar Global
-
Kini Omzetnya Ratusan Juta per Bulan, Ini Kisah Bali Nature Berkat Pemberdayaan BRI
-
Nyemplung Got Cari Kunci Mobil! Aksi Heroik Damkar Makassar Banjir Pujian Warganet
-
Kejar Mimpi Makassar Tanamkan Semangat Juang di Hati Anak Panti, Begini Caranya!
-
Eksekusi Ricuh, Begini Duduk Perkara Sengketa Lahan Showroom Mazda di Makassar