Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 16:40 WIB
Perwakilan dari kontingen Sulsel menyampaikan protes keras kepada ketua panitia pertandingan. Karena merasa atletnya dicurangi saat bertanding di GOR Toware Kabupaten Jayapura, Jumat 8 Oktober 2021 [SuaraSulsel.id/ANTARA]

SuaraSulsel.id - Keputusan dewan juri yang memenangkan pesilat tuan rumah Tiel Taraipos atas Hamry dari Sulawesi Selatan pada cabang olahraga pencak silat Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua mendapat protes keras dari ofisial Sulsel. Karena dinilai ada kecurangan.

Perwakilan tim pencak silat Sulsel melayangkan protes keras kepada ketua panitia pertandingan karena merasa atletnya dicurangi saat berlaga pada nomor tanding kelas D (60-65 kg) di GOR Toware Kabupaten Jayapura, Jumat 8 Oktober 2021.

Protes itu berawal dari sebuah tendangan pesilat tuan rumah Tiel Taraipos yang tepat mengenai bagian bawah perut (kemaluan) Hamry. Hingga membuat pesilat Sulsel terjatuh dan mengerang kesakitan.

Wasit yang memimpin pertandingan langsung memanggil tim medis ke atas gelanggang untuk memeriksa kondisi Hamry.

Baca Juga: Atlet Senam Ritmik Lampung Sutjiati K Narendra Jadi Idola Baru di Arena PON Papua

Dari hasil pemeriksaan, tim medis memutuskan menandu pesilat Sulsel tersebut ke luar gelanggang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Sesaat dewan juri akan memutuskan pemenang, tim dari Sulsel langsung mendatangi meja ketua panitia pertandingan untuk melayangkan protes.

Tim dari Sulsel tidak terima. Karena tendangan ke arah bagian bawah perut atau kemaluan yang dilakukan pesilat Papua membuat Hamry tidak bisa melanjutkan pertandingan.

Di saat bersamaan, beberapa orang juga terlihat ingin masuk arena menerobos dan melayangkan protes ke arah ketua panitia pertandingan. Karena tidak terima dengan keputusan itu.

Pada akhirnya, dewan juri tetap memutuskan pesilat tuan rumah Tiel Taraipos menang teknik atas Hamry.

Baca Juga: PON Papua: DKI dan Jabar Berbagi Emas di Nomor Beregu Catur Cepat

Load More