Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 06:05 WIB
Petugas medis Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) memperlihatkan vaksin Moderna untuk tenaga kesehatan di Banda Aceh, Aceh, Senin (9/8/2021). . ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

SuaraSulsel.id - Finlandia akan menghentikan penggunaan vaksin COVID-19 Moderna bagi pria kelahiran 1991 ke atas setelah muncul laporan efek samping kardiovaskular langka, kata badan kesehatan dan kesejahteraan setempat pada Kamis, 7 Oktober 2021.

Pejabat kesehatan Swedia dan Denmark pada Rabu sore mengumumkan akan menangguhkan penggunaan vaksin Moderna di seluruh penduduk dewasa muda dan anak-anak.

"Sebuah studi di kawasan Nordik yang melibatkan Finlandia, Swedia, Norwegia dan Denmark menemukan bahwa pria di bawah usia 30 tahun, yang sudah menerima vaksin Spikevax Moderna, memiliki risiko yang lebih tinggi sedikit dari mereka yang mengalami miokarditis," kata direktur badan tersebut Mika Salminen.

Salminen mengatakan miokarditis atau peradangan otot jantung biasanya sembuh dengan sendirinya selama beberapa hari.

Baca Juga: Terkuak! Pembuat Vaksin COVID-19 di Jepang Akui Kontaminasi Terjadi karena Keteledoran

Menurutnya, sebagai langkah antisipasi Finlandia hanya akan memberikan vaksin Pfizer untuk anak laki-laki dan kaum pria.

Juru bicara Moderna pada Rabu malam mengatakan bahwa perusahaan telah mengetahui keputusan regulator Swedia dan Denmark.

"Ini biasanya kasus ringan dan individu cenderung sembuh dalam waktu singkat pasca perawatan standar dan rehat. Risiko miokarditis secara substansial meningkat pada mereka yang terinfeksi COVID-19 dan vaksinasi menjadi cara terbaik untuk terlindung dari (risiko) ini."

Regulator di Amerika Serikat, Uni Eropa dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengatakan bahwa manfaat vaksin berbasis teknologi mRNA buatan Moderna --dan Pfizer/BioNTech-- masih lebih besar ketimbang risikonya dalam mencegah virus corona. (Antara)

Baca Juga: Terungkap, Ini Sebab Kasus Kontaminasi Logam Vaksin Moderna di Jepang

Load More