SuaraSulsel.id - Aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral Makassar pada bulan Maret lalu masih menyisakan luka bagi para korban. Tidak hanya secara psikis, tapi juga fisik.
Hal tersebut dialami korban bernama Valeria Silitohun dan Kariadi Mayu. Keduanya mengaku korban dari aksi bom bunuh diri gereja di Jalan Kajaolalido.
Video keduanya viral di media sosial setelah akun bernama @Farahkaman0 membagikannya di akun TikTok. Sang pemilik akun menulis, "tolong bantu viralkan untuk dilihat oleh bapak Presiden."
Video keduanya diawali oleh perkenalan diri. Valeria berasal dari Tual, Maluku, sementara Karyadi dari Ternate.
Mereka adalah perantau dan saat ini sedang mengenyam pendidikan di kampus keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar.
"Saya adalah anak perantau yang datang untuk melanjutkan studi dan tidak memiliki keluarga di sini. Saya merupakan salah satu korban bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar sekitar enam bulan lalu," ungkap Valeria.
Valeria mengaku saat ini mengalami keloid pada bagian tangan dan kakinya akibat luka bakar saat bom bunuh diri tersebut. Ia bahkan tidak bisa beraktivitas dengan sempurna karena keloid tersebut.
Sekadar diketahui, keloid adalah bekas luka yang tumbuh secara abnormal. Keloid tumbuh di luar batas kulit yang cedera. Sehingga tampak melebar dan seperti tonjolan pada kulit.
Biasanya, bekas luka ini menimbulkan keluhan gatal yang luar biasa. Berbarengan dengan rasa nyeri serta mengganggu penampilan. Bahkan bisa memengaruhi kondisi mental dan emosi. Hal-hal tersebut akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya.
Baca Juga: Kirim 1.505 Surat Batalkan Pemecatan 56 Pegawai KPK, Jokowi Diminta Dengarkan Suara Rakyat
"Saat ini saya mengalami keloid pada bagian tangan dan kaki saya. Tetapi pada saat ini keloidnya sangat terasa nyeri dan mengalami penebalan yang terus menerus. Saya tidak bisa melakukan aktivitas dengan sempurna karena keloid meluas di tangan saya," ujarnya.
Valeria mengaku mereka pernah dijanjikan pemerintah untuk melakukan pengobatan. Tetapi sampai saat ini masih sekadar janji.
Sebelumnya, mereka dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Ia pun meminta bantuan Uskup, Pastor, dan donatur agar bisa mendapatkan pengobatan mengatasi keloid di bagian tangan dan kakinya.
"Saat ini saya juga menunggu kepastian operasi dari Rumah Sakit Bahayangkara Makassar, tetapi saya belum menerima kepastian dan ACC dari rumah sakit. Pada saat ini saya meminta kepada bapak ibu, bapak uskup, para pastor, dan para donatur lainnya untuk bisa membantu kami. Semoga kami juga dapat beraktivitas dengan baik dan lebih luas," harapnya.
Hal yang sama dialami Kariadi. Ia mengalami keloid di bagian tangan kanan bahkan sampai siku. Selain itu di bagian kaki kiri, dari telapak kaki hingga lutut.
"Saya sering terganggu karena mengalami gatal dan kesakitan. Saya juga meminta bantuan bapak ibu yang menonton video ini, agar kulit kami bisa sembuh kembali," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Benteng Terakhir Runtuh: Saat Ayah Kandung dan Guru Jadi Predator Paling Keji di Makassar
-
Maluku Lakukan Operasi Bypass Jantung Pertama Sejak RI Merdeka
-
Ketua PKK Sulsel Beri Hadiah Rp300 Juta di Jambore PKK 2025
-
Berapa Bulan Gaji Pemain PSM Makassar Belum Dibayar? Ini Pengakuan Manajemen
-
3 Tersangka Perumda Palu Dijebloskan ke Penjara!