Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 28 September 2021 | 11:18 WIB
Lambang PPP. [Antara]

Ia meminta IMS datang menemuinya untuk mengambil uang investasi yang dijanjikan. Alasannya, IMS sedang menginap di hotel tersebut.

Namun, sesampainya di hotel, IMS diajak ke kamar. IMS mengaku tak menaruh curiga sama sekali sebab cukup akrab dengan SS.

"Kami berada di satu partai yang sama," ujar IMS.

Apalagi dari bentuk tampangnya, SS cukup religius. IMS kemudian menurut dan mereka bertemu di kamar hotel.

Baca Juga: Kekerasan Seksual di Rumah: Ayah Pancing Putri Kandungnya dengan Film Porno

"Dia bilang ga enak kalau (transaksi) di lobi karena uang banyak," kata IMS menirukan percakapannya dengan SS.

Sesampainya di kamar, IMS kemudian menginstal aplikasi trading yang dimaksud di HP SS sembari menjelaskan soal manfaat investasi tersebut. Saat itulah SS melakukan aksi tak senonohnya.

Dia mengerayangi IMS. Parahnya, uang yang dijanjikan Rp50 juta ternyata tidak ada.

"Uangnya tidak siap saat itu," tuturnya.

Sebulan berselang di tahun 2020, SS kembali menghubungi IMS dan mengaku uangnya sudah siap. Syaratnya adalah IMS harus melayaninya berhubungan badan.

Baca Juga: Kamar Apartemen di Kota Makassar Jadi Lokasi Pemerkosaan Anak

Saat itu, IMS mengaku pasrah sebab akan merasa rugi jika tak mendapatkan Rp50 juta. Janji investasi oleh SS juga sudah dilaporkan ke atasannya sehingga harus kejar target.

Load More