Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 26 September 2021 | 08:25 WIB
Warga Desa Lametuna saat menutup akses jalan menuju basecamp pekerja bandara di Kolut dengan menanam pohon pisang [telisik.id]

"Kita keluarkan biaya untuk tenaga kerja lepas per bulannya itu hampir Rp 100 juta. Sementara target kerjanya ini 14 bulan, kalau ditotal secara keseluruhan itu miliaran dan gaji tersebut di luar dari RAB," tukasnya.

Lebih lanjut, Djamal menyampaikan, proses pengerjaan bandara sampai bulan Desember 2021 namun pihak perusahaan menargetkan selesai di November tahun ini.

"Jadi tinggal berapa bulan saja orang bekerja," pungkasnya.

Sementara itu, penanggung jawab perusahaan PT Monodon Pilar Nusantara di Kolut, Agus Salim Dini menuturkan, pasca pemberian insentif lembur awal Juli lalu pihak managemen perusahaan mulai membagi tenaga kerja menjadi beberapa siff.

Baca Juga: Alhamdulillah, SK Penlok Bandara di Kayong Utara Turun

"Tidak ada lagi uang lembur karena mereka bekerja sudah dibagi menjadi beberapa siff. Ada yang siff pagi sampai siang dan ada juga yang siff siang sampai malam. Itupun kalau penimbunan dilakukan sampai malam," bebernya saat ditemui di kediamannya, beberapa waktu lalu.

Load More