SuaraSulsel.id - Kementerian Kesehatan meminta masyarakat mewaspadai peningkatan kasus COVID-19 di Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Australia dan Singapura. Sebab kasus COVID-19 di negara itu melonjak.
Sehingga Indonesia perlu mewaspadai kasus Covid-19 yang berpotensi dibawa oleh sejumlah pelaku perjalanan internasional yang berasal dari beberapa negara di wilayah perbatasan.
"Sesuai dengan laporan ikhtisar mingguan Covid-19 pada 3-9 September 2021, Indonesia masih perlu mewaspadai kasus yang mulai dan masih melonjak di Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Australia dan Singapura," kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Puslitbangkes) Kemenkes Vivi Setiawaty yang dikonfirmasi Antara, Senin (20/9/2021) siang.
Berdasarkan kajian Puslitbangkes dan sejumlah pihak terkait, kata Vivi, negara yang berada di perbatasan Indonesia tersebut masih didominasi dengan varian Delta dan belum ada laporan terkait temuan varian B.1.621 (Mu).
"Sedangkan di tingkat global, beberapa negara yang saat ini tren kasusnya mulai dan masih mengalami lonjakan adalah Israel, Malaysia, Britania Raya, Amerika dan Jerman," kata Vivi menambahkan.
"Dari lima negara tersebut, Malaysia adalah satu-satunya negara yang belum ada laporan temuan varian Mu," ujarnya.
Vivi menegaskan bahwa faktor yang berkontribusi terhadap percepatan penularan Covid-19 adalah perkumpulan massa, perjalanan orang dengan Covid-19, penularan yang samar (karena tidak/belum bergejala, keterbatasan tes, infeksi bersamaan dengan virus pernapasan lain) dan berada di wilayah risiko tinggi seperti fasilitas kesehatan.
"Dengan terus beragamnya temuan varian baru, maka varian baru menjadi salah satu yang perlu dicegah dan terus dimonitor. Sehingga lonjakan kasus pada umumnya selalu diiringi dengan pemeriksaan genome virus dari sampel pasien Covid-19," tuturnya.
Selain Indonesia, kata Vivi, varian Delta masih mendominasi di beberapa negara yang saat ini tren kasusnya mulai dan masih mengalami lonjakan seperti Jerman, Britania Raya, Amerika, Israel dan Malaysia.
Baca Juga: Cegah Covid-19, Kemenkes: Waspadai Pelaku Perjalanan Dari Negara Perbatasan
Ikhtisar mingguan Kemenkes RI melaporkan bahwa varian tertinggi kedua setelah Delta di Jerman adalah jenis Lambda sebesar 4 persen, sedangkan Britania Raya, Amerika Serikat dan Israel adalah Alfa dengan masing-masing 0,68 persen, 0,09 persen dan 0,62 persen.
"Malaysia, varian tertinggi kedua setelah Delta adalah kappa sebesar 8,11 persen," katanya.
Vivi mengatakan meskipun angka yang dilaporkan di luar varian Delta masih relatif kecil, namun pemantauan varian baru di negara-negara lain akan menjadi penting untuk meningkatkan kewaspadaan baik dalam pencegahan, peningkatan Whole Genome Sequencing maupun pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkait SARS CoV-2. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Sindikat Perdagangan Bayi Internasional Beroperasi Sejak 2023, Polisi Lacak 24 Korban di Singapura
-
6 Fakta Mengejutkan Sindikat Perdagangan Bayi ke Singapura yang Dibongkar Polda Jabar
-
Erick Thohir Mundur Gegara Ditegur FIFA, Media Asing Senggol Jabatan Lain
-
Tiba di Jakarta, Vietnam Ternyata Menginap di Hotel Ini Selama Piala AFF U-23 2025
-
Pemain Kampus, Filipina Bawa 7 Mahasiswa untuk Tampil di Piala AFF U-23 2025
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Suzuki Dibawah Rp 100 Juta: Irit, Murah, Interior Berkelas
- 6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
- 5 Serum Viva untuk Flek Hitam Usia 40 Tahun Keatas, Hempaskan Penuaan Dini
- Klub Presiden Prabowo Subianto Garudayaksa FC Mau Rekrut Thom Haye?
- 10 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga untuk 8 Penumpang: Murah, Nyaman, Irit
Pilihan
-
Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
-
4 Rekomendasi HP Gaming RAM 12 GB Memori 512 GB, Harga di Bawah Rp 5 Juta Terbaik Juli 2025
-
BPS Mendadak Batalkan Rilis Jumlah Penduduk Miskin RI Usai Adanya Perbedaan Data Dengan Bank Dunia
-
Erick Thohir Akhirnya Mundur, Dapat Teguran FIFA!
-
3 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 12 GB, Multitasking Lancar Pilihan Terbaik Juli 2025