SuaraSulsel.id - Terpapar COVID-19 memang hal yang tidak diinginkan. Namun, harus disadari bahwa virus tersebut dihadapi dan tidak panik.
Bagaimana dengan penyintas COVID-19 yang mengalami long COVID-19?
Menyadur dari ANTARA, Dr. Jeffri Aloys Gunawan, Sp.PD menyarankan kepada para pasien yang mengalami long COVID-19 berhati-hati dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
"Meskipun gejala Long COVID-19 ini bisa diatasi secara medis, pasien COVID-19 perlu tetap selalu waspada. Apabila mengalami long COVID-19, pasien harus lebih hati-hati dalam melakukan kegiatan sehari-hari, namun bukan berarti berhenti sepenuhnya," kata dia seperti dikutip dari siaran pers Good Doctor, Minggu (12/9/2021).
Baca Juga: Pasien Covid-19 Sembuh di Bangka Tengah 5.261 Orang, 161 Jiwa Meninggal
Menurut dia, Anda perlu mengatur kegiatan agar tidak terlalu kelelahan, melakukan kegiatan sesuai dengan kemampuan termasuk aktivitas fisik dengan teratur agar otot-otot tetap bekerja.
Kemudian, apabila gejala semakin memburuk segera berkonsultasilah dengan dokter, salah satunya melalui telemedisin demi meminimalisir risiko kembali terpapar virus.
Long COVID-19 yakni gejala sisa setelah empat pekan sejak seseorang mulai merasakan gejala COVID-19 sampai dinyatakan negatif. Gejala ini dapat berupa sesak napas, nyeri sendi, nyeri otot, batuk, diare, kehilangan penciuman, dan pengecapan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kebanyakan kasus infeksi COVID-19 akan pulih dan kembali sehat dalam jangka waktu beberapa minggu.
Tetapi, beberapa kasus dapat menunjukkan gejala yang berlangsung lebih lama atau bahkan berbulan-bulan setelah dinyatakan negatif, dan kondisi ini disebut sebagai long COVID-19.
Baca Juga: Donasi untuk Tenaga Medis yang Menangani Pasien Covid-19
Sebanyak 5-20 persen pasien COVID-19 mengalami long COVID-19 lebih dari 4 minggu dan diperkirakan 1 setiap 10 pasien COVID-19 dapat mengalaminya hingga lebih dari 12 minggu.
Walaupun pasien tidak menularkan virus pada tahap ini, beberapa dari mereka mengalami komplikasi medis yang mungkin mengakibatkan efek kesehatan yang berkepanjangan.
Selain fisik, long COVID-19 diketahui juga dapat mempengaruhi keadaan psikologis seseorang. Untuk itulah, psikolog klinis sekaligus CEO & Founder Personal Growth dan Sahabat Sentra Vaksinasi Serviam, Ratih Ibrahim, M.M. mengingatkan Anda pentingnya memperhatikan kesehatan mental di tengah upaya pulih dari long COVID-19.
"Kesehatan mental perlu diperhatikan apabila seseorang mengalami long COVID-19, apalagi karena mereka akan merasakan frustasi karena gejala penyakit masih dirasakan walaupun mereka sudah dinyatakan sembuh," tutur dia.
Ratih mengatakan, dalam perjalanan untuk sembuh dari long COVID-19, Anda perlu mengerti ini merupakan sebuah proses dan akan ada hari-hari gejala terasa lebih berat dibandingkan hari lainnya.
Dalam kondisi seperti ini, support system dari keluarga dan teman dapat membantu. Selain itu, dengan menciptakan rutinitas yang baik dan tetap aktif, dapat memicu endorfin dan juga meningkatkan mood.
Berita Terkait
-
Status Pandemi Dicabut, Perawatan Pasien Covid-19 Bakal Ditanggung BPJS
-
INFOGRAFIS Tutupnya Operasional RSDC Wisma Atlet Kemayoran
-
Yang Tertinggal, Bekas Pusat Isolasi Pasien Covid-19 Saat Pandemi
-
Kini Resmi Ditutup, Kilas Balik Sejarah Wisma Atlet Hingga Jadi RS Darurat Covid-19
-
Pasien COVID-19 Bertambah 222 Orang Hari Ini, Warga DIminta Tidak Lengah
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
Terkini
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis