SuaraSulsel.id - Kasus pesugihan di Kabupaten Gowa mengungkap fakta baru. Pelaku yang merupakan orang tua korban, juga telah membunuh satu anaknya. Dengan cara diberi air garam sebanyak dua liter.
Setelah membunuh anaknya. Para pelaku melakukan aksi kepada anaknya yang lain. Dengan cara mencongkel mata kanan. Aksi ini dilakukan setelah keluarga memakamkan anak yang sudah meninggal karena dicekoki air garam.
Hal ini diungkapkan paman korban di RSUD Syekh Yusuf Gowa. Saat mendampingi salah satu anak yang juga menjadin korban pesugihan orang tua.
"Dugaan sementara karena pesugihan. Kakaknya juga meninggal, karena dicekoki air garam," ungkap paman korban kepada wartawan, Senin 6 September 2021.
Baca Juga: Anak Kecil Dicungkil Matanya, Ternyata Warga Kampung Ini Banyak yang Percaya Ilmu Hitam
Mengutip Antara, Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan telah menetapkan dua tersangka dari empat pelaku kasus kekerasan terhadap anak di Lingkungan Lembang Panai, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
"Dua orang telah ditetapkan tersangka, masing-masing kakek dan paman korban yang kini ditahan di Polres Gowa," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Polisi E Zulpan.
Terduga pelaku kekerasan terhadap korban inisial AP (enam tahun) adalah HAS (43 tahun/ibu), TAU (47 tahun/ayah), US (44 tahun/paman), dan BA (70 tahun/kakek).
HAS dan US telah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Dadi agar diperiksa kondisi kejiwaannya. Karena diduga saat melakukan perbuatan itu dalam keadaan tidak sadar dan disebut-sebut dibawah pengaruh roh halus. Sehingga dia berusaha melukai mata kanan AP hingga rusak parah.
Saat ini, AP dirawat di Rumah Sakit Syech Yusuf Kabupaten Gowa serta mendapat pendampingan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gowa.
Baca Juga: Pemerintah Tanggung Biaya Pengobatan Anak Korban Pesugihan Orang Tua
Zulpan menyatakan, sebagai langkah antisipasi, polisi telah berkordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia, Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat serta TNI. Untuk memberikan penyuluhan agama agar kasus itu tidak terulang.
Berita Terkait
-
Pamali Tumbal: Lanjutan Teror Semesta Pamali, Kisah Kelam Ritual Pesugihan
-
Tips Aman Berkendara Mobil Listrik di Musim Hujan yang Wajib Pengguna Tahu
-
Pesona Air Terjun Takapala, Wisata Alam di Gowa Sulawesi Selatan
-
Malino Highlands, Objek Wisata Alam dengan Ragam Aktivitas Seru
-
Rencana Cetak Rp20 Triliun Uang Palsu di Kampus UIN Alauddin Gagal Karena Ini
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Insentif Guru Besar Unhas Naik Jadi Rp5 Juta
-
Polisi Gadungan Beraksi di Gowa, Begini Caranya Tipu Korban Hingga Terciduk
-
Mira Hayati Jadi Tahanan Kota, Perampok Toko Emas Ditangkap Polisi
-
Appi Alihkan Anggaran Truk Pengangkut Sampah ke Perbaikan Sekolah dan Seragam Sekolah Gratis
-
Berkat Pendanaan KUR dari BRI, Toko Kelontong Suryani Kini Hasilkan Rp500 Ribu per Hari