Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 31 Agustus 2021 | 16:04 WIB
Kepala Komando Pusat Amerika Jenderal Frank McKenzie berbicara dengan sejumlah tentara AS [VOA]

SuaraSulsel.id - Kepala Komando Pusat Amerika Jenderal Frank McKenzie mengumumkan proses evakuasi warga Amerika Serikat di Afghanistan selesai. Perang pun berakhir.

McKenzie mengatakan pesawat AS terakhir lepas landas dari Bandara Kabul pada pukul 15:29 waktu Washington, atau satu menit sebelum tengah malam waktu Kabul.

McKenzie mengatakan, sejumlah warga AS, kiurang lebih 100 orang masih berada di Kabul dan berharap bisa segera meninggalkan Afghanistan.

Beberapa jam sebelum tenggat yang jatuh pada Selasa (31/8), Presiden Joe Biden menutup angkutan udara terakhir. Sekaligus mengakhiri perang AS.

Baca Juga: Taliban Rebut Ibu Kota Kabul, KBRI Pastikan WNI di Afghanistan Dalam Kondisi Aman

Pesawat angkut Angkatan Udara membawa kontingen pasukan yang tersisa dari bandara Kabul. Ribuan tentara dalam dua minggu telah berusaha melindungi pengangkutan udara yang berisiko bagi puluhan ribu warga yang hendak keluar dari negara yang kembali diperintah Taliban.

Biden mengatakan para komandan militer dengan suara bulat memilih mengakhiri, tidak memperpanjang pengangkutan udara.

Biden meminta Menteri Luar Negeri Antony Blinken untuk berkoordinasi dengan mitra internasional. Dalam memegang janji Taliban. Agar warga AS dan warga lain yang ingin pergi bisa melakukannya dengan aman pada hari-hari mendatang.

Bandara Kabul telah menjadi pulau yang dikuasai AS, kubu terakhir dalam perang 20 tahun yang merenggut lebih dari 2.400 nyawa orang AS.

Jam-jam penutupan evakuasi ditandai dengan drama yang luar biasa. Pasukan AS menghadapi tugas berat untuk mengangkut pengungsi terakhir.

Baca Juga: Detik-detik Pasukan Taliban Kuasai Ibu Kota Kabul, Warga Panik dan Bandara Penuh

Sementara mereka juga harus mengeluarkan diri dan sebagian peralatan sambil memantau ancaman berulang - dan setidaknya dua serangan yang terjadi - oleh afiliasi kelompok ISIS di Afghanistan. (VOA)

Load More