Zarifa Ghafari dan ayahnya. (Facebook/Zarifa.Ghafari)
"Ketika saya kehilangan ayah saya, (saya pikir saya) tidak akan pernah merasakan hal yang sama lagi dalam hidup ini," ujarnya.
"Tetapi ketika saya naik pesawat untuk meninggalkan negara saya, itu lebih menyakitkan daripada kehilangan ayah saya."
Hari jatuhnya Kabul adalah momen terburuk dalam hidupnya.
"Saya tidak akan pernah bisa meredakan rasa sakit di hati saya. Saya tidak pernah berencana untuk meninggalkan negara saya," katanya.
Baca Juga: Taliban akan Segera Umumkan Jajaran Kabinetnya dalam Seminggu
Sekarang dalam keadaan aman di kota Dsseldorf, Jerman, Ghafari mengakui bahwa ia adalah salah satu yang beruntung seiring situasi di sekitar bandara Kabul menjadi semakin berbahaya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Dicap Seksis, Ahmad Dhani Tantang Debat Komnas Perempuan: Mereka Junjung Norma Kebarat-baratan!
-
4 Film Action dengan Pemeran Utama Perempuan yang Ikonik, Wajib Ditonton!
-
10K Langkah Menuju Hidup Sehat: Ribuan Perempuan Saling Menginspirasi Lewat Ajang Lari
-
Menteri UMKM Tekankan Peran Penting Perempuan dalam Pengembangan UMKM
-
DRW Skincare Luncurkan Produk Baru, Sekaligus Perkuat Pemberdayaan Perempuan
Terpopuler
- Welcome Back Timnas Indonesia Elkan Baggott, Patrick Kluivert Lempar Kode
- Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
- Ramadhan Sananta Umumkan Mau Pensiun dari Sepak Bola
- Pupus Harapan Pascal Struijk untuk Bela Timnas Indonesia Lawan China
- 10 Sunscreen Favorit Tasya Farasya: Murah Meriah dan Ampuh Lindungi UV
Pilihan
-
Mengenal Ritual Buddha Tantrayana pada Kremasi Murdaya Poo di Bukit Dagi Borobudur
-
Puspo Wardoyo Menangkan Gugatan Perdata di PN Solo, Objek Dinilai Hakim Tak Jelas
-
Tak Hadir di Sidang Mediasi Kasus Dugaan Ijazah Palsu, Jokowi Buka Suara
-
DPR Cecar Dirut Garuda Soal "Gelombang" Eks Karyawan Lion Air Bergaji Tinggi
-
6 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Tahun 2025, Harga di Bawah Rp3 Juta