Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 12 Agustus 2021 | 13:39 WIB
Gempa bumi dengan magnitudo 7,1 mengguncang Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. Tidak menimbulkan tsunami [SuaraSulsel.id / Antara]

Gempa merusak tersebut yaitu gempa merusak Kepulauan Talaud 23 Oktober 1914 magnitudo 7,4. Gempa merusak Davao 14 April 1924 magnitudo 8,2. Gempa merusak Davao 25 Mei 1943 magnitudo 7,6. Gempa merusak Halmahera 27 Maret 1949 magnitudo 7,0.

Tercatat juga gempa merusak Davao 19 Maret 1952 magnitudo 7,7. Gempa merusak Kepulauan Talaud 24 September 1957 magnitudo 7,2. Gempa merusak Halmahera Utara dan Morotai 8 September 1966 bermagnitudo 7,7. Gempa merusak Kepulauan Talaud 30 Januari 1969 magnitudo 7,6. Serta gempa merusak Maluku Utara dan Morotai pada 26 Mei 2003 dengan magnitudo 7,0.

Gempa Filipina

Gempa dengan magnitudo 7,1 mengguncang lepas pantai tenggara Filipina pada Kamis dini hari, demikian menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), tapi sejumlah lembaga mengesampingkan potensi tsunami.

Baca Juga: Terbukti Ampuh, Permintaan Plasma Konvalesen di Sulsel Meningkat

Gempa tersebut berkedalaman 65,5 km, kata USGS. Penyiar CNN melaporkan Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) awalnya memperkirakan bakal terjadi kerusakan dan gempa susulan.

Namun, tidak ada laporan awal mengenai gempa susulan atau kerusakan yang signifikan.

Phivolcs juga mengatakan bahwa ada ancaman tsunami di negara tersebut. Sementara, Badan Cuaca Nasional AS (NWS) dan Manajemen Darurat Hawaii menyebutkan bahwa tidak ada risiko tsunami untuk Pantai Barat AS maupun Hawaii.

Filipina berada di posisi Cincin Api Pasifik yang secara geologi aktif dan kerap mengalami gempa bumi.(Antara)

Baca Juga: Satgas Covid-19 Sulsel : Banyak Warga Positif Tetap Beraktivitas di Luar Rumah

Load More