SuaraSulsel.id - Sikap Nelayan Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara sangat menginspirasi. Nelayan sangat peduli terhadap pelestarian penyu.
Jika penyu ikut tertangkap dalam jaring, nelayan Wabula rela merusak alat tangkapnya. Demi menyelamatkan penyu yang terjebak.
Seperti yang dilakukan La Jumu. Dirinya terpaksa merusak sero atau alat tangkap ikan semacam set net jenis eri ami. Ketika melihat seekor penyu terjebak di dalam.
Mengutip telisik.id, peristiwa tertangkapnya penyu di wilayah tangkap nelayan Wabula kerap terjadi. Namun secara sukarela nelayan setempat mau melepas penyu-penyu yang terjebak. Kembali ke laut.
"Kalau saya kejadiannya itu minggu lalu. Waktu saya lihat ada penyu yang tertangkap saya langsung putuskan seroku," tutur La Jumu kepada Telisik.id
La Jumu mengungkapkan, penangkapan ikan menggunakan sero oleh nelayan Wabula sudah berlangsung lama. Adapun target buruannya yakni ikan jenis kakap, baronang dan ikan pogo. Namun sering sekali penyu terjebak dalam sero.
"Memang laut di sini menjadi lokasi bermain penyu,” tambahnya.
Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia, Moh Abdi Suhufan mengatakan, laut Wabula merupakan ekosistim terumbu karang, lamun dan mangrove yang tipis.
Berdasarkan analisis citra yang dilakukan, diperkirakan luas terumbu karang di Wabula mencapai 500 hektare yang memanjang dari Wasampela-Wasuemba.
Baca Juga: Viral Nelayan Terombang-ambing di Laut Selama 3 Hari, Sempat Ngaku Pasrah
Berdasarkan identifikasi awal yang dilakukan, lanjutnya, pihaknya menemukan penyu yang terperangkap dan dilepas oleh La Jumu adalah jenis penyu hijau.
“Tapi sejauh ini belum ada penelitian dan data tentang jumlah populasi dan jenis penyu yang ada di Wabula,” kata Abdi.
Lebih jauh dikatakan, keberadaan terumbu karang di Wabula selama ini dikelola dengan sistim Ombo oleh Masyarakat Hukum Adat Wabula dengan aturan yang sangat ketat.
Sehingga sangat dimungkinkan bila dengan sistim tersebut, kesadaran masyarakat untuk melepas penyu yang terperangkap, tumbuh dengan sendirinya.
Saat ini, pihaknya telah bekerjasama dengan Burung Indonesia dalam program pengelolaan sumberdaya perikanan skala kecil berbasis masyarakat adat di Key Biodiversity Area KBA Wabula Kabupaten Buton.
“Salah satu tujuan program ini adalah memperkuat peran masyarakat hukum adat dalam mengelola sumber daya laut,” kata Abdi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Hamil Muda Jualan Skincare Ilegal, IRT di Kendari Terancam 12 Tahun Penjara
-
902 Siswa Disabilitas Dapat Bantuan Tabungan Pendidikan dari Gubernur Sulsel
-
387 Eks Penderita Kusta Makassar Terima Bantuan Pemprov Sulsel
-
PSM Makassar Usung 'Siri na Pacce' Lawan Persik Kediri: Misi Bangkit dari Keterpurukan!
-
5 Hari Tanpa Makan! Bertahan Hidup Bersama Ambulans Laut Hilang