SuaraSulsel.id - Taliban dikabarkan berhasil merebut Kota Zaranj di Provinsi Nimruz Afghanistan. Kota itu merupakan ibu kota provinsi. Dan ini menjadi ibu kota provinsi pertama yang berhasil diambil alih Talibat dari pemerintah Afghanistan.
Kota ini direbut Talibat setelah melalui serangkaian serangan sengit terhadap pasukan pemerintah, terutama setelah militer Amerika Serikat hengkang dari sana. Dikutip dari Al Jazeera, Zaranj telah jatuh ke tangan Taliban pada hari Jumat (06/08/2021).
Taliban 'come back', berjuang untuk menerapkan kembali hukum Islam yang ketat setelah digulingkan pada 2001 oleh pasukan pimpinan AS. Setelah kalah perang--terutama setelah tewasnya Osama bin Laden, Taliban tiarap kurang lebih selama 20 tahun.
Berikutnya setelah suasana agak tenang, Taliban pelan-pelan bergerak mengintensifkan kampanyenya untuk mengalahkan pemerintah Afghanistan yang didukung AS setelah pasukan negeri paman sam itu menarik pasukannya setelah 20 tahun perang.
Baca Juga: Kisah Warga Afghanistan yang Dulu Bantu Pasukan Khusus AS dan Kini Terlunta
Taliban telah mengambil lusinan distrik dan penyeberangan perbatasan dalam beberapa bulan terakhir dan menekan beberapa ibu kota provinsi, termasuk Herat di barat dan Kandahar di selatan, saat pasukan asing mundur.
Zaranj adalah ibu kota provinsi pertama yang jatuh ke tangan kelompok itu sejak Amerika Serikat mencapai kesepakatan dengan Taliban pada Februari 2020 untuk penarikan pasukan. Terakhir kali ibu kota provinsi direbut oleh Taliban adalah pada 2016 ketika Kunduz direbut secara singkat.
Seorang juru bicara polisi Nimruz, yang menolak disebutkan namanya karena alasan keamanan, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Taliban dapat merebut kota itu karena kurangnya bala bantuan dari pemerintah.
Sumber-sumber Taliban mengatakan kelompok itu sedang merayakan jatuhnya Zaranj. Kejatuhan kota ini juga akan meningkatkan moral para pejuang mereka di provinsi lain. Seorang komandan Taliban berbicara kepada Reuters dengan syarat anonim, jatuhnya Zaranj memiliki kepentingan strategis karena berada di perbatasan dengan Iran.
"Ini adalah permulaan dan [Anda akan] melihat bagaimana provinsi lain segera jatuh ke tangan kita," katanya menegaskan.
Baca Juga: Taliban Semakin Berkuasa, Presiden Afghanistan Salahkan AS
Editor diplomatik Al Jazeera James Bays, melaporkan dari Kabul, berbagai sumber di lapangan telah mengkonfirmasi hilangnya kota itu dan dia mengatakan itu adalah perkembangan yang “sangat signifikan”.
Berita Terkait
-
Dilarang Sekolah, Bocah Perempuan Afghanistan Dipaksa Jadi Penenun Karpet
-
Tatap Perempat Final Piala Asia U-17, Timnas Indonesia Punya Modal Bagus
-
Analisis Timnas U-17 vs Afghanistan: Garuda Muda Sempat Kehilangan Identitas Penyerangan
-
Sempat Deadlock, Timnas Indonesia Hajar Afghanistan Dua Gol Tanpa Balas
-
Nova Arianto Buka Suara usai Susah Payah Tundukkan Afghanistan
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Liga Inggris: Kalahkan Ipswich Town, Arsenal Selamatkan MU dari Degradasi
-
Djenahro Nunumete Pemain Keturunan Indonesia Mirip Lionel Messi: Lincah Berkaki Kidal
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaik April 2025
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V50 Lite 4G vs vivo V50 Lite 5G, Serupa Tapi Tak Sama!
-
PT LIB Wajib Tahu! Tangan Dingin Eks Barcelona Bangkitkan Liga Kamboja
Terkini
-
Lokasi Judi Sabung Ayam di Kabupaten Gowa Dibakar
-
Wakil Presiden yang Tegur Menteri Pertanian Amran Sulaiman: Jusuf Kalla atau Ma'ruf Amin
-
Wagub Sulsel Kagum! PT Vale Buktikan Tambang Bisa Jadi Penjaga Bumi
-
BRI Dukung Batik Tulis Lokal Lamongan Menjangkau Pasar Global
-
Puskesmas Toraja Utara Diduga Tolak Jemput Pasien Kritis, Ini Kata Dinas Kesehatan