SuaraSulsel.id - Direktur Utama Rumah Sakit Daya dr Ardin Sani mengatakan, petugas kewalahan menangani jenazah Covid-19. Karena lambatnya Satgas Covid-19 Pemprov Sulsel menjemput jenazah untuk dimakamkan.
"Kami beberapa kali menghubungi media center Satgas Covid-19, namun kita disuruh bersabar. Karena disebutkan mereka sangat sibuk. Jenazah di Rumah Sakit Daya masuk dalam antrean 32 dari 52 jenazah yang ditangani (Pemprov Sulsel)," kata Ardin.
Dia berharap respons yang lebih cepat dari Satgas Covid Sulsel untuk mengambil jenazah yang ingin dimakamkan di pekuburan Macanda, Gowa. Jangan sampai terlalu lama di rumah sakit hingga kondisi jenazah sudah tidak baik.
Ardin mengeluhkan lambannya proses penjemputan jenazah positif covid-19 oleh Satgas Covid Provinsi Sulsel.
Baca Juga: Ini Jadwal Vaksinasi 23 Puskesmas Kota Makassar, Silahkan Dicatat
Ardin Sani menjelaskan, pada Sabtu hingga Minggu pekan lalu, ada empat jenazah terkonfirmasi covid-19 yang pemulasarannya ditangani di Rumah Sakit Daya.
Empat jenazah tersebut rencananya dimakamkan di pemakaman khusus Macanda, Kabupaten Gowa. Sehingga sejak awal pemulasaran, Rumah Sakit Daya sudah menginput data jenazah dan terlapor ke Satgas Covid-19 untuk dimakamkan di Macanda.
Namun sayang, kata dr Ardin, Satgas Covid-19 Sulsel lamban merespons. Akibatnya, jenazah yang harusnya segera dimakamkan, terpaksa tertahan lebih dari 24 jam hingga mengeluarkan aroma yang kurang enak.
"Sejak awal jenazah ditangani, kami sudah berkoordinasi dan memasukkan data jenazah yang bersangkutan untuk dijemput satgas. Namun ternyata responnya lamban," ungkap Ardin.
Ardin mengatakan, pada Sabtu pekan lalu, ada tiga jenazah yang ditangani. Dua diantaranya adalah orang yang melakukan isolasi mandiri. Namun meninggal di rumah.
Baca Juga: Diserang Isu Penelantaran Jenazah di Tepi Jalan, Bupati Jember: Jangan Main-main Hoaks
Rumah Sakit Daya kemudian diberi tanggung jawab untuk melakukan pemulasaran jenazah.
Seharusnya setelah melewati proses pemulasaran, jenazah segera dijemput untuk dimakamkan. Namun sayang, jenazah baru dijemput Minggu 25 Juli 2021 sekitar Pukul 03.00 Wita.
Sementara ada satu jenazah yang meninggal di Rumah Sakit Daya pada Senin, kemudian dilakukan proses pemulasaran. Namun nanti dijemput oleh Satgas Covid pada Selasa dinihari pukul 01.00 Wita.
Satgas Pemprov Sulsel Kewalahan
Beberapa hari yang lalu, petugas harus memakamkan 52 jenazah Covid-19 di Pemakaman Macanda Gowa. Sehingga kewalahan menjemput jenazah di setiap rumah sakit.
Pelaksana tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan petugas Satgas Covid memang kewalahan. Satu jenazah saja yang diurus butuh waktu hingga tiga jam.
"Kalau semua dijemput Sama satgas provinsi itu susah. Per jenazah saja 3 jam. Jadi kalau meninggal 20 orang misalnya, berarti butuh 60jam," tuturnya.
Andi Sudirman menambahkan para Direktur rumah sakit sudah sepakat mengurus jenazah yang meninggal di rumah sakit masing-masing. Nantinya serah terima baru akan dilakukan di Macanda.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- 7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
Pilihan
-
5 Rekomendasi Mobil Tangguh dan Murah, Cocok Buat Pemula yang Baru Belajar Nyetir!
-
7 Rekomendasi Skincare Terbaik untuk Pria Juni 2025, Harga Mulai Rp 8 Ribuan dan Wajah Makin Cerah!
-
Prediksi Timnas Indonesia vs China: Momen Sempurna untuk Menang, Garuda!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 128 GB, Terbaik Juni 2025
-
Suporter Garuda Bisa Sulap SUGBK Jadi Kandang Setan di Laga Timnas Indonesia vs China
Terkini
-
Jangan Tertipu! Ini Bahaya Rokok Elektrik
-
Sulsel Jadi Pilot Project Koperasi Merah Putih Garuda Asta Cita Nusantara
-
"Sahabat Kecil.. Sudah Tidak Ada": Kisah Sultan, Bocah yang Lagunya Bikin Banjir Air Mata di Toraja
-
TPPU Syahrul Yasin Limpo: Jejak Uang Haram Masih Didalami
-
Korupsi Pembangunan Jalur Kereta Api, KPK Periksa 5 Orang Ini