SuaraSulsel.id - Sejumlah kepala daerah di Sulsel mengeluh karena kehabisan stok vaksin. Beberapa daerah bahkan menghentikan vaksinasi.
Hal tersebut dikeluhkan sejumlah Bupati dan Wali Kota ke Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Senin, 19 Juli 2021. Andi Sudirman meminta laporan vaksinasi di tiap kabupaten/kota secara virtual.
Daerah di Sulsel yang melapor kehabisan vaksin adalah Luwu Timur, Luwu Utara, Kabupaten Selayar, Soppeng, dan Toraja Utara.
Wakil Bupati Toraja Utara Frederik Palimbong mengatakan, tingkat vaksinasi di Toraja Utara paling rendah dari kabupaten lain. Stok vaksin yang tersedia selalu kurang.
Baca Juga: Kemenkominfo Temukan 1.850 Postingan Hoaks Vaksin Covid-19 di Media Sosial
"Kami urutan 21 di Sulawesi Selatan. Kami harap segera dapat bantuan tambahan vaksin," ujar Frederik.
Ia mengaku bingung, sebab pemerintah meminta untuk mengebut vaksinasi ke masyarakat. Sementara stok vaksin tidak pernah memadai.
"Kami juga tertinggal karena kekeliruan perhitungan. Kami rencananya simpan untuk vaksin kedua, tapi keteteran jadi dipakai vaksin pertama semua," ujarnya.
Ia berharap bantuan vaksinasi untuk Toraja Utara bisa segera datang. Antusiasme masyarakat disana untuk divaksin sangat tinggi sekali. Di Tana Toraja bahkan masyarakat rusuh karena memperebutkan vaksin.
"Kami sangat memohon ke Pemprov Sulsel untuk diberi lebih (stok), untuk mengejar ketertinggalan," harapnya.
Baca Juga: Ratusan Narapidana Makassar Disuntik Vaksin Covid-19, Tatto di Lengan Bikin Gagal Fokus
Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan stok vaksin yang ada saat ini memang menipis. Stok yang tersedia sisa 33.000 vial.
Dengan stok yang ada hanya bisa disuntikkan ke 33.000 orang. Kemudian diprediksi habis dua hari ke depan.
"Vaksin ini masih terbatas. Kita menyasar wilayah yang penyebarannya tinggi sehingga herd immunitinya terbentuk," ujar Sudirman.
Idealnya, kata Sudirman, Sulsel butuh vaksin 700 ribu vial tiap hari. Itu untuk menyasar target 7 juta warga yang akan divaksin.
Namun, stok yang ada tidak berkesinambungan. Pihaknya juga menyasar agar vaksinasi untuk pelajar dan remaja bisa dipercepat.
"Seperti Luwu Timur dan Luwu Utara juga sudah habis stoknya. Kita tunggu cadangan dari Kementerian," tandasnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
5 Rekomendasi Skincare Wardah Terbaik, Bahan Alami Aman Dipakai Sehari-hari
-
Mau Masuk SMA Favorit di Sumsel? Ini 6 Jalur Pendaftaran SPMB 2025
-
Mobilnya Dikritik Karena Penuh Skandal, Xiaomi Malah Lapor Warganet ke Polisi
-
Bos Sritex Ditangkap! Bank BJB, DKI Hingga Bank Jateng Terseret Pusaran Kredit Jumbo Rp3,6 Triliun?
-
Warga RI Diminta Tingkatkan Tabungan Wajib di Bank Demi Cita-cita Prabowo Subianto
Terkini
-
Sosok Jusuf Manggabarani: Jenderal Berani Melawan Preman, Tolak Pangkat, dan Selamatkan TVRI
-
Tarif Impor AS Bikin Industri Terpuruk, Pengusaha: Kami Jadi Korban Eksperimen
-
Ini Syarat Baru Masuk SMAN Unggulan di Kota Makassar
-
5 Link Saldo Dana Kaget, Bisa Klaim Hingga Ratusan Ribu Rupiah
-
10 Langkah Pendirian Koperasi Merah Putih di Desa dan Kelurahan