Melihat situasi sudah tidak memungkinkan, kata Suparto, petugas pun memilih untuk pergi meninggalkan lokasi. Apalagi, mereka juga kalah jumlah dengan warga yang berada di lokasi.
"Sudah tidak sesuai dengan prosedur pemakaman Covid-19. Maka saya mengambil keputusan untuk menarik diri untuk mundur karena ini sudah tidak sesuai prosedurnya. Tidak seperti ini harapan kami untuk memakamkan almarhum karena sudah ada aturan sebelumnya yang disepakati. Tapi tidak di jalankan malah dibuatkan rencana lain," katanya.
"Itu yang membuat kami kecewa dan pada saat itu kami minta ijin pada pengamanan untuk tarik mundur. Karena situasi sudah tidak aman. Bahkan, warga banyak yang membentak petugas kami untuk segera pulang. Ada yang membentak ada yang mengancam untuk menyuruh kami segera meninggalkan lokasi. Apalah daya, mereka lebih banyak dari pada kami," sambung Suparto.
Dengan kejadian itu, kata Suparto, segala sesuatu yang terjadi akan menjadi tanggungjawab oleh pihak keluarga jenazah tersebut. Terlebih lagi, setelah melihat jenazah Covid-19 itu sudah terkontaminasi dengan warga yang berada di lokasi.
"Segala sesuatunya saya kembalikan kepada keluarga. Tanggungjawab saya alihkan ke pihak keluarga karena sudah mengambil alih peti ini dan tidak sesuai dengan kesepakatan di Makassar sampai menuju Bulukumba. Warga sudah berinteraksi dengan peti jenazah, bahkan jenazahnya pun sudah keluar dari peti. Jadi saya pikir sudah percuma, dan ini biar pun kami lanjutkan sudah tidak sesuai dengan perkerjaan kami. Tidak sesuai SOP," katanya.
Kontributor : Muhammad Aidil
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Dapur MBG di Bekas Sarang Walet Jadi Sorotan, Higienis Gak ?
-
Tak Perlu ke Malaysia, Indonesia Punya Dokter dan Teknologi Jantung Terbaik
-
Kilas Balik Apang Paranggi dan Panada: Manis Gurih Jejak Portugis di Dapur Sulawesi
-
Saus Kedaluwarsa MBG Diduga Pemicu Keracunan 25 Siswa di Mamuju
-
Sekda Sulsel Pimpin Uji Kompetensi Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Tana Toraja