Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 01 Juli 2021 | 09:58 WIB
Ilustrasi persawahan. (Dok: Kementan)

SuaraSulsel.id - Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Selatan tengah menyiapkan rencana pemberian benih padi gratis untuk 600.000 hektare sawah milik petani di Sulsel.

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Sulsel Andi Ardin Tjatjo mengatakan, sedang melakukan pengembangan sistem perbenihan dengan memberi bantuan sekitar 600.000 hektare padi secara gratis ke petani hingga 2022.

"Tahun ini kita siapkan, dan kita coba beberapa tempat dan programnya akan dilakukan di 2022," ungkap Ardin.

Sebelum program ini direalisasikan, Ardin mengaku akan membuat pilot project di beberapa daerah. Untuk bisa memastikan 50 persen dari penanaman padi di Sulsel terbantu lewat program pemberian benih gratis.

Baca Juga: Bangga dengan IP2TP, Mentan Harap Hasil Penelitian Bisa Dukung Sektor Pertanian

"Front 1 produksi kita tinggi, kita harap kekurangan produksi 200 ribu ton tahun lalu, itu bisa kita kejar tahun ini," ujarnya.

Meski demikian, Ardin mengakui bahwa serapan gabah agak susah. Karena produksi banyak bahkan melimpah. Sementara stok Bulog juga penuh, sehingga mengakibatkan harga gabah menurun.

"Itulah yang mau kita kurangi, kita harapkan Bulog bisa lebih banyak beli ke petani. Takutnya petani tidak mau menanam karena berasnya tidak terbeli, sementara stok berlimpah dan ini yang harus dicegah. Apalagi kita mau terus genjot produksi," urainya.

Tahun 2020, Dinas Pertanian mencatat Sulsel masih tetap menyuplai beras ke 27 provinsi di Indonesia.

Produksi gabah Sulsel mencapai 5,27 juta ton, selanjutnya produksi beras dari gabah tersebut menghasilkan 3 juta ton atau 66 persen gabah.

Baca Juga: Mentan: Sektor Pertanian merupakan Pilar Utama Kekuatan Bangsa

Ardin menyebut kebutuhan warga Sulsel hanya di angka 1 juta ton, sehingga 2 juta ton lainnya merupakan surplus terbanyak di Indonesia. Maka stok beras ini juga disiapkan untuk menyuplai berbagai daerah, seperti NTB, Maluku dan lainnya. (Antara)

Load More