SuaraSulsel.id - Ratusan lebih pengungsi tidak bisa keluar Kabupaten Yalimo, Papua menyusul aksi massa memalang seluruh akses jalan usai
Setelah fasilitas umum dan perkantoran di Kabupaten Yalimo dibakar massa, Rabu 30 Juni 2021. Gelombang pengungsi mulai terjadi. Sayangnya, pengungsi tidak bisa keluar. Karena jalan diblokade.
“Kami ingin keluar dari tempat ini namun akses jalan semua ditutup, apalagi belum ada personel yang mengawal kami untuk keluar dari Yalimo,” kata Willy, salah satu warga Kota Elelim melalui sambungan telepon, Rabu 30 Juni 2021.
Mengutip KabarPaua.co -- jaringan Suara.com, Willy bersama ratusan warga lainnya mengaku ketakutan. Dengan situasi keamanan di Yalimo. Mereka memilih bertahan di Markas Polres Yalimo maupun Kantor Koramil setempat.
“Yalimo saat ini kembali mencekam karena massa kembali membakar kantor-kantor pemerintahan dan emperan toko penjualan,” ucap Willy.
Saat ini belum ada bantuan bahan makanan, warga pengungsi bertahan dengan persediaan makanan yang ada. “Kami memanfaatkan bahan makanan yang ada, terpenting kami aman dan selamat,” kata Willy.
Ia berharap ada upaya cepat dari pemerintah atau keamanan untuk membantu agar warga bisa mengungsi ke Wamena atau wilayah lainnya.
“Rencananya kami mau pergi ke Wamena untuk mengungsi, namun jalan masih palang, kami juga takut,” akunya.
Hingga kini belum diketahui berapa kantor pemerintahan maupun fasilitas umum yang dibakar massa. Sementara tokoh adat dan kepala desa masih melakukan upaya penyelesaian masalah di Polres Yalimo.
Baca Juga: Habis 4 Botol Vodka, Wabup Penabrak Mati Polwan Minum Miras Agar Badan Fit
Situasi keamanan di Kabupaten Yalimo kembali mencekam menyusul aksi pembakaran fasilitas umum dan perkantoran di Ibu Kota Yalimo, pada Rabu 30 Juni 2021.
Aksi bakar fasilitas ini menyebabkan Yalimo diselimuti asap tebal. “Saat ini Yalimo diselimuti asap karena massa kembali aksi yang sangat besar (dengan) bakar fasilitas umum dan kantor pemerintahan,” kata Willy.
Willy menyebut, tokoh adat dan kepala desa sedang melakukan upaya penyelesaian masalah di Polres Yalimo, namun langkah tersebut belum meredam aksi massa di lapangan.
Akibat aksi pembakaran ini, warga non Papua memilih mengungsi di Kantor Koramil setempat, serta sebagian lainnya memilih mengungsi di Mapolres Yalimo.
Menurut Willy, jumlah aparat keamanan di Yalimo tidak sebanding dengan massa yang melakukan aksi pembakaran. Hal ini menyebabkan aparat tidak bisa berbuat banyak menangani massa yang anarkis.
“Sampai saat ini yang kami liat belum ada tambahan pasukan dari luar untuk membantu penanganan dari aksi massa tersebut. Aparat yang ada saat ini melindungi warga di setiap tempat pengungsian,” kata Willy.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Gubernur Sulsel Dukung Mendagri Perkuat Ekonomi dan Keamanan Daerah
-
Wali Kota Makassar Ingin Bangun Stadion Untia Tanpa Utang
-
Persita Siap Gebuk PSM Makassar, Ini Kata Pelatih Pena
-
Unhas Kenang Jasa Pahlawan dan Keluarga: Ziarah Makam Sultan Hasanuddin Jadi Momen Refleksi
-
BMKG: Makassar Belum Masuk Musim Hujan, Masyarakat Diminta Waspada Cuaca Ekstrem