SuaraSulsel.id - Video Bupati Alor Amon Djobo memarahi staf Kementerian Sosial yang viral di media sosial berbuntut panjang.
Amon Djobo ditegur keras Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat hingga dipolisikan Ketua DPRD Alor, Enny Anggrek ke Bareskrim Polri.
Sebelumnya, dalam video itu Bupati Alor Amon Djobo memarahi staf Kementerian Sosial lantaran kesal bantuan PKH yang disalurkan oleh Menteri Risma ternyata diurus oleh salah satu partai politik di Alor dan dibagikan oleh Ketua DPRD, Enny Anggrek.
Lantas ia pun menuding ada iming-iming politik di balik bantuan yang dibagikan Ketua DPRD Alor.
"Sembarang saja tu. Jangan pakai politik-politik model begitu. Dia tidak tahu proses bantuan pola penanganannya, teknis penanganan ini sampai di bawah. Mulutnya lebih cepat dari pikiran. Pejabat apa model begitu, Menteri apa model begitu. Dia tidak pernah datang ke Alor ko," ungkap Bupati Amon dalam video berdurasi 3 menit 9 detik yang belakangan diketahui adalah video lama.
Gegara video itu ia langsung dipanggil oleh Gubernur NTT Laiskodat ke Kupang untuk meminta klarifikasi. Ia pun ditegur keras oleh gubernur terkait tindakannya sebagai pejabat negara saat memarahi staf Kementerian Sosial.
"Gubernur sudah memanggil dan menegur keras yang bersangkutan untuk tidak mengeluarkan kata-kata kasar kepada siapa pun selaku pejabat negara," kata Kepala Biro Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Provinsi NTT dalam keterangan tertulisnya kepada telisik.id -- jaringan Suara.com, Sabtu (19/6/2021).
Ia mengaku bahwa Gubernur Laiskodat sudah mengingatkan Bupati Alor untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya meski sudah meminta maaf ke Menteri Risma.
"Teguran yang disampaikan Gubernur Laiskodat ke Bupati Alor merupakan bentuk peringatan keras agar ia tidak mengulanginya lagi," ujar Marius.
Baca Juga: PDIP Bergerak Mensos Risma Dimaki Bupati, Refly Harun: Putri Mahkota Pilkada Jakarta
Sementara itu pada waktu yang berbeda, Ketua DPRD Alor, Enny Anggrek mempolisikan Bupati Alor ke Bareskrim Polri.
Enny menempuh jalur hukum lantaran ada desakan dari masyarakat Alor yang berdomisili di luar NTT yang merasa geram dengan video Bupati Alor.
"Saya sudah polisikan Bupati Alor itu ke Bareskrim. Tetapi sifatnya masih aduan, bukan laporan, makanya saya hadir di sini," kata Enny dalam keterangannya.
Ia pun mengaku sudah menyerahkan sejumlah barang bukti aduannya ke Bareskrim. Barang bukti itu, yakni rekaman video Bupati Alor maupun berita-berita media online.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
BPJS: Rumah Sakit Tidak Boleh Tolak Pasien Saat Libur Natal dan Tahun Baru
-
Jusuf Kalla Ungkap 'Musuh' Sebenarnya Pasca Banjir Sumatera dan Aceh
-
Demi 2 Karung Beras, Nenek 85 Tahun Sakit Parah Digendong ke Kantor Lurah
-
Akhirnya! Jalan Hertasning-Aroepala Diperbaiki Total, Sudirman: Bukan Tambal Sulam
-
Banjir Laporan Anggota Polisi Selingkuh, Begini Reaksi Mahfud MD