Contohnya adalah matahari yang terbit di timur di pagi hari, lalu tampak bergerak ke barat hingga terbenam saat sore hari.
Gerak semu tahunan matahari adalah pergerakan semu matahari yang seolah-olah bergerak dari selatan ke utara dan kembali ke selatan setiap tahunnya.
Hal ini terjadi karena bumi berevolusi mengelilingi matahari dengan poros yang miring sehingga bagian kutub utara dan kadang kutub selatan bumi akan condong ke matahari.
Fenomena ini menyebabkan matahari tidak terbit dan terbenam di posisi yang sama sepanjang tahun (bergeser dari utara ke selatan atau sebaliknya).
Titik paling utara dalam gerak semu matahari ini disebut titik balik utara yang terjadi di tanggal 21 Juni. Sebaliknya, titik balik selatan terjadi ketika matahari mencapai titik paling selatannya, yaitu pada tanggal 22 Desember.
Terkait video matahari terbit dari utara di Kabupaten Jeneponto yang banyak beredar di sosial media maka itu disebabkan oleh gerak semu tahunan matahari.
Matahari tetap terbit di timur dan akan terbenam di barat. Namun pada saat sekarang posisi matahari sedang menuju pada titik balik utara pada tanggal 21 Juni nanti. Pada tanggal 21 Juni posisi matahari bergeser sejauh 23,5 derajat dari ekuator ke arah utara.
Kemudian bergerak kembali ke arah ekuator di tanggal 23 September dan menuju ke titik balik selatan di tanggal 22 Desember nanti sejauh 23,5 derajat dari ekuator ke arah selatan. Dan bergerak kembali ke arah ekuator di tanggal 21 Maret. Gerak semu ini akan terjadi setiap tahunnya.
Dampak dari Gerak Semu Tahunan Matahari
Baca Juga: 10 Tanda Kiamat Harus Dipercaya Umat Muslim, Matahari Terbit dari Utara Termasuk?
Pada saat matahari seolah bergerak ke arah utara, maka belahan bumi di utara tentu akan mendapatkan sinar matahari lebih banyak yang mengakibatkan munculnya musim semi atau musim panas di utara.
Sedangkan bagian bumi sebelah selatan akan kekurangan sinar matahari sehingga munculah musim gugur ataupun musim dingin di belahan bumi selatan.
Begitu pula dengan sebaliknya, jika matahari seolah bergerak ke selatan bumi, maka bagian selatan bumi yang akan mendapat banyak sinar matahari dan bagian utara tidak mendapat sinar yang cukup.
Sama halnya dengan negara-negara di belahan bumi utara dan selatan, negara yang berada di kawasan tropis juga akan mengalami pergantian musim akibat gerak semu tahunan matahari.
Namun bedanya negara beriklim tropis tentu tidak mengalami 4 musim, melainkan hanya memiliki 2 musim. Akibat adanya pengaruh dari angin muson akibat revolusi bumi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Fatmawati Rusdi Pimpin Aksi Jumat Berkah Pasca Kebakaran Gedung DPRD Sulsel
-
Anggota DPRD Wakatobi Jadi Tersangka Pembunuhan Anak Tahun 2014
-
Persita vs PSM Dihantui Krisis Pemain, Akurasi Serangan Jadi Kunci Kemenangan?
-
PSM Makassar Pulihkan Kondisi Pemain
-
Dari Parepare ke Sengkang, Jejak Korupsi Analis Bank Pemerintah Terendus