SuaraSulsel.id - Perdebatan tentang keberadaan kelompok Taliban di Institusi Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK terus berlanjut sampai belakang layar Program Mata Najwa.
Setelah berdiskusi di Studio Mata Najwa, sejumlah narasumber antara lain Penyidik KPK March Falentino, Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera bersama Najwa Shihab terlibat diskusi panas.
Saling debat terkait hasil tes wawasan kebangsaan (TWK) dalam format wawancara calon pegawai KPK.
Dalam potongan video wawancara yang disiarkan di kanal youtube Najwa Shihab, March Falentino mengatakan yang dicatat oleh asesor dalam tes wawasan kebangsaan hanya belakangnya saja. Tidak merangkum dari awal hingga akhir.
"Sama seperti saya waktu ditanya, gimana mau ikut perayaan kristen gak. Saya jelaskan dari A-Z sehingga kesimpulannya saya tidak ikut," ungkap March.
"Satu kata saja itu," sela Kapitra Ampera.
"Sorry Bang, Begini Bang. Abang pernah gak lihat satu saja rekaman audio video. Dari satu saja peserta, dari awal sampai selesai? Itru saja jawab," kata March.
"Enggak pernah saya dan enggak tau. Mau tau dari mana?" jawab Kapitra Ampera.
Beberapa pertanyaan yang juga menjadi sorotan adalah soal jilbab. Tudingan kelompok taliban hingga harus memilih Alquran atau Pancasila.
Baca Juga: Politisi PDIP Kepleset Sebut Jokowi Pemberantas KPK, Diskakmat Najwa Shihab
Pembicaraan hingga larut malam itu pun berlanjut dengan doa dari Kapitra Ampera untuk March Falentino. "Semoga Allah bersamamu.., Allahu Akbar," ungkap Kapitra.
Doa dan takbir Kapitra pun disambut March dengan pernyataan mengejutkan. "Nah pernyataan itu waktu interview dibilang radikal. Allahu Akbar itu radikal," sebut March.
"Loh saya setiap hari Allahu Akbar. Ttakbir loh," kata Kapitra.
Tampak ikut hadir dalam perbincangan dalam lorong sempit Pengamat Politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing dan Direktur Pusat Studi Konstitusi Universitas Andalas Feri Amsari.
Aksi Tolak Pelemahan KPK di Daerah
Gerakan Rakyat Antikorupsi (Gertak) Kalimantan Barat melakukan Aksi Kamisan di Bundaran Tugu Digulis Untan, Pontianak, untuk menolak adanya dugaan upaya pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam bentuk apa pun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Detik-Detik Terakhir Mahasiswa UNM Sebelum Terjatuh dari Jembatan Kembar Gowa Diungkap Teman
-
Andi Sudirman Lepas 22 Peserta Kafilah Sulsel untuk Bertanding di STQH Nasional XXVIII
-
Anggota Geng Motor Tewas di Makassar: Tabrak Mobil Boks, Ada Busur di Tangan!
-
Kata-kata Erick Thohir Setelah Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026
-
Gubernur Sulsel Hadiri Rakor Sinkronisasi Pusat dan Daerah Kemenko Polkam