Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 24 Mei 2021 | 18:15 WIB
Seorang pemudik yang dikonfirmasi reaktif COVID-19 menaiki bus khusus pasien COVID-19 di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Jumat (21/5/2021). [Suara.com/Dian Latifah]

SuaraSulsel.id - Sebanyak 3.674 kendaraan diputar balik selama penyekatan arus mudik dan arus balik Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah di Provinsi Sulawesi Selatan diberlakukan.

Hal ini diungkapkan oleh Kabag Binopsnal Ditlantas Polda Sulsel Kompol Erwin Syah. Ia mengatakan jumlah 3674 kendaran yang diputar balik tersebut tercatat selama penyekatan berlangsung di Sulsel sejak Kamis 6 Mei hingga Minggu 23 Mei 2021 kemarin.

Dari 3674 kendaraan yang diputar balik tersebut diketahui terjadi sejak operasi ketupat berlangsung pada tanggal 6 hingga 17 Mei 2021 dengan total kendaraan yang diputar balik sebanyak 2975. Antara lain adalah kendaraan roda dua sebanyak 1256, minibus 69, membawa barang 90, penumpang 1425 dan kendaraan khusus ada 135.

Sedangkan, pada operasi Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) sejak tanggal 18 hingga 23 Mei 2021 terjadi penurunan yang cukup drastis. Jumlah kendaraan yang diputar balik oleh petugas tercatat hanya berjumlah 699 saja.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus, Penyekatan Arus Balik Diperpanjang Sampai 31 Mei

Sehingga, total keseluruhan kendaraan yang telah diputar balik selama melaksanakan penyekatan di Sulsel. Baik dalam rangka melaksanakan operasi ketupat hingga KRYD diketahui sebanyak 3674 kendaraan.

"Kendaraan yang diputar balik selama operasi KRYD 699. Ada kendaran roda dua 334, penumpang 309, minibus 21, membawa barang 32 dan ransus 3," kata Erwin melalui keterangan tertulisnya, Senin (24/5/2021).

Erwin menjelaskan bahwa operasi penyekatan di Sulsel memang kembali diperpanjang hingga 31 Mei 2021 mendatang. Tetapi, hanya untuk melakukan pemeriksaan dokumen kesehatan dan pemeriksaan Swab Antigen Covid-19.

"Untuk cek dokumen kesehatan dan random cek swab antigen ya," jelas Erwin.

Sementara, Direktur Lalu Lintas Polda Sulsel Komisaris Besar Polisi Frans Sentoe mengungkapkan bahwa perpanjangan penyekatan di wilayahnya sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca Juga: Evaluasi Larangan Mudik 2021: Grafik Arus Balik Landai, Tunggu Aturan Baru

"Sama, kita juga diperpanjang. Kita diperpanjang sampai 31 Mei sesuai dengan STR Kapolri," ungkap Frans.

Dalam melaksanakan operasi penyekatan tersebut, kata Frans, petugas akan bersiaga di setiap pintu masuk wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Para pemudik yang ingin masuk ke Sulsel akan diperiksa Swab antigen Covid-19 secara acak setiap harinya.

"Penyekatan di pintu masuk Sulsel. Baik darat, laut maupun udara. Warga yang ingin masuk kita secara acak melakukan swab antigen Covid-19. Secara acak, tidak semuanya ya. Iya, tetap 50 alat antigen yang digunakan setiap hari," jelas Frans.

Menurut Frans, operasi penyekatan tersebut untuk mengantisipasi arus mudik lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah. Tujuannya, adalah untuk menjaga keseimbangan agar lonjakan kasus Covid-19 di Sulsel, utamanya di Kota Makassar tidak meningkat.

"Kita pada prinsipnya kan keseimbangan. Yang prioritas kan di Jawa. Dalam artian kita tidak mau juga kalau Covid di Makassar meningkat," katanya.

Kontributor : Muhammad Aidil

Load More