SuaraSulsel.id - Sebanyak 3.674 kendaraan diputar balik selama penyekatan arus mudik dan arus balik Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah di Provinsi Sulawesi Selatan diberlakukan.
Hal ini diungkapkan oleh Kabag Binopsnal Ditlantas Polda Sulsel Kompol Erwin Syah. Ia mengatakan jumlah 3674 kendaran yang diputar balik tersebut tercatat selama penyekatan berlangsung di Sulsel sejak Kamis 6 Mei hingga Minggu 23 Mei 2021 kemarin.
Dari 3674 kendaraan yang diputar balik tersebut diketahui terjadi sejak operasi ketupat berlangsung pada tanggal 6 hingga 17 Mei 2021 dengan total kendaraan yang diputar balik sebanyak 2975. Antara lain adalah kendaraan roda dua sebanyak 1256, minibus 69, membawa barang 90, penumpang 1425 dan kendaraan khusus ada 135.
Sedangkan, pada operasi Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) sejak tanggal 18 hingga 23 Mei 2021 terjadi penurunan yang cukup drastis. Jumlah kendaraan yang diputar balik oleh petugas tercatat hanya berjumlah 699 saja.
Sehingga, total keseluruhan kendaraan yang telah diputar balik selama melaksanakan penyekatan di Sulsel. Baik dalam rangka melaksanakan operasi ketupat hingga KRYD diketahui sebanyak 3674 kendaraan.
"Kendaraan yang diputar balik selama operasi KRYD 699. Ada kendaran roda dua 334, penumpang 309, minibus 21, membawa barang 32 dan ransus 3," kata Erwin melalui keterangan tertulisnya, Senin (24/5/2021).
Erwin menjelaskan bahwa operasi penyekatan di Sulsel memang kembali diperpanjang hingga 31 Mei 2021 mendatang. Tetapi, hanya untuk melakukan pemeriksaan dokumen kesehatan dan pemeriksaan Swab Antigen Covid-19.
"Untuk cek dokumen kesehatan dan random cek swab antigen ya," jelas Erwin.
Sementara, Direktur Lalu Lintas Polda Sulsel Komisaris Besar Polisi Frans Sentoe mengungkapkan bahwa perpanjangan penyekatan di wilayahnya sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus, Penyekatan Arus Balik Diperpanjang Sampai 31 Mei
"Sama, kita juga diperpanjang. Kita diperpanjang sampai 31 Mei sesuai dengan STR Kapolri," ungkap Frans.
Dalam melaksanakan operasi penyekatan tersebut, kata Frans, petugas akan bersiaga di setiap pintu masuk wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Para pemudik yang ingin masuk ke Sulsel akan diperiksa Swab antigen Covid-19 secara acak setiap harinya.
"Penyekatan di pintu masuk Sulsel. Baik darat, laut maupun udara. Warga yang ingin masuk kita secara acak melakukan swab antigen Covid-19. Secara acak, tidak semuanya ya. Iya, tetap 50 alat antigen yang digunakan setiap hari," jelas Frans.
Menurut Frans, operasi penyekatan tersebut untuk mengantisipasi arus mudik lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah. Tujuannya, adalah untuk menjaga keseimbangan agar lonjakan kasus Covid-19 di Sulsel, utamanya di Kota Makassar tidak meningkat.
"Kita pada prinsipnya kan keseimbangan. Yang prioritas kan di Jawa. Dalam artian kita tidak mau juga kalau Covid di Makassar meningkat," katanya.
Kontributor : Muhammad Aidil
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Taufan Pawe Usul Peradilan Khusus Pemilu: 14 Hari Penyidikan Terlalu Singkat
-
Trans Sulawesi Jalur 'Hitam' Pupuk Subsidi? Polda Sulbar Amankan Ratusan Karung
-
Kisah 6 Orang Makassar Tewaskan 300 Tentara di Thailand
-
Hamil Muda Jualan Skincare Ilegal, IRT di Kendari Terancam 12 Tahun Penjara
-
902 Siswa Disabilitas Dapat Bantuan Tabungan Pendidikan dari Gubernur Sulsel