Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 24 Mei 2021 | 13:49 WIB
Petugas gabungan melakukan pengamanan dalam kota. Menjaga situasi keamanan di Kabupaten Puncak, Papua / [SuaraSulsel.id / Dokumentasi Satgas Nemangkawi]

SuaraSulsel.id - Pergerakan teroris atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lekagak Telenggen di wilayah Puncak, Papua, makin terdesak.

Satuan Tugas Operasi Nemangkawi mulai mengepung anggota teroris hingga ke wilayah perkampungan.

“Saat ini Satgas Nemangkawi sudah berhasil masuk ke Kampung Makki, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua. Saya pastikan pergerakan Lekagak Telenggen sudah semakin terjepit,” kata Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri kepada KabarPapua.co -- jaringan Suara.com, Senin 24 Mei lalu.

Jenderal bintang dua ini menyarankan Lekagak Telenggen menyerahkan diri dengan mengembalikan senjata.

Baca Juga: 400 Pasukan Setan Dikirim ke Papua, Bertugas Hingga 2022 Mendatang

“Saya sangat berharap begitu (menyerah), syaratnya senjata kembalikan semua kepada pemerintah,” ucapnya.

Menurutnya, sebagian besar titik pelarian Lekagak Telenggen dan kelompoknya telah dibendung pasukan keamanan. Ia meyakini sulit bagi Lekagak dan kelompoknya untuk masuk kembali ke Puncak.

“Lekagak ini sebenarnya juga tamu, Ilaga itu daerahnya Militer Murib, dia tuan rumah. Lekagak kalau tidak balik ke Puncak, tetapi di Puncak itu sudah di pagar betis, jadi kecil kemungkinannya. Paling dekat dia ke Kuyawage, Lanny Jaya, kalau ke Balingga ada Purom Wenda,” bebernya.

Fakhiri menduga Kuyawage akan menjadi lokasi tujuan Lekagak dan kelompoknya, karena lokasi tersebut yang paling dekat.

“Kalau tidak dia ke Intan Jaya, tapi kalau ke situ dia ambil risiko, karena kita sudah tunggu di sana. Kalau dia memang hebat di naik ke gunung di belakang Cartenz menuju Ugimba, tapi itu kalau dia punya nyawa dobel, dia bisa lewat situ,” tuturnya.

Baca Juga: Ratusan Pasukan Setan Bogor Dikirim ke Papua, Bima Arya: Prajurit Terbaik

Selain Kuyawage, Fakhiri juga menduga Lekagak akan kabur menuju Kabupaten Paniai. Namun diyakininya, tujuan alternatif pelarian itu tidak mudah, karena personel telah menghadang kelompok tersebut.

“Ke Paniai tidak akan mudah karena, jumlah aparat keamanan sudah cukup banyak. Paling tidak dia lewat belakang Beoga bisa ke Paniai, tapi kita sudah ingatkan Brimob di Paniai untuk waspada,” kata Jenderal yang pernah menjabat Dansat Brimob Polda Papua ini.

Load More