SuaraSulsel.id - Bila telah menyantap berbagai makanan berat di hari lebaran, anda perlu mencicipi hidangan penutup khas Bugis yang sudah terkenal yaitu Tape Ketan Hitam.
Di Provinsi Sulawesi Selatan kuliner ini dikenal dengan sebutan Gambang. Bentuknya yang unik karena bulat menyerupai bola bisbol mampu menarik perhatian masyarakat untuk terus mencobanya.
Tape alias Gambang ini sangat cocok dijadikan sebagai hidangan penutup atau pencuci mulut setelah menyantap hidangan berat di momentum lebaran, baik lebaran Idul Fitri maupun Idul Adha. Tape ini memiliki cita rasa yang sangat manis dan memiliki tekstur yang lembut serta mengandung air.
Untuk dapat membuat tape atau Gambang sebanyak satu panci, bahan dasar yang diperlu disiapkan lebih dahulu adalah beras ketan hitam dan beras ketan putih.
Baca Juga: DKM Masjid Raya Kota Bogor Berharap Pandemi Covid-19 Segera Berakhir
"Bahannya itu, beras ketan hitam satu liter, ketan putih dua liter, terus ragi tiga biji," kata Hasmiati, warga Dusun Talaga, Desa Sengeng Palie, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Kamis (13/5/2021).
Cara pembuatan Tape juga tidak terlalu rumit. Mulanya, beras ketan hitam dan ketan putih yang telah dicampur menjadi satu dicuci lebih dahulu, lalu kemudian direndam menggunakan air bersih selama tiga jam.
"Dicampur dengan beras ketan putih karena kalau tidak, terhambur jadinya. Sudah saya coba tidak campur, terus terhambur atau hancur itu Gambang," ujarnya.
Setelah itu, beras ketan dikukus hingga matang. Dan kemudian disiram menggunakan air panas agar teksturnya berubah menjadi lembek.
"Sudah itu, dibiarkan hingga dingin. Terus ditaburi dengan ragi untuk dapat diaduk sampai merata," katanya.
Baca Juga: Pelaksanaan Shalat Idul Fitri di Sejumlah Daerah di Indonesia
Proses selanjutnya, beras ketan kemudian dibentuk bulat menyerupai bola bisbol agar tampilannya terlihat semakin menarik.
Beras yang telah dibentuk menjadi bulat kemudian disimpan ke dalam sebuah panci dengan keadaan tertutup rapat selama dua malam. Tujuannya, agar Tape yang sudah jadi nantinya terasa lebih manis.
"Ditutup rapat-rapat. Tidak boleh dibuka sebelum dua malam. Kalau dibuka sebelum itu, jelek jadinya itu Tape," ungkapnya.
Seiring dengan perkembangan zaman, kata Hasmiati, ada juga yang membuat Tape hanya menggunakan beras ketan putih saja. Namun, sejatinya Tape khas suku bugis yang sejak dahulu dijumpai masyarakat adalah Tape Ketan Hitam.
"Ada juga yang putih karena dia tidak campur. Tapi kalau yang hitam itu, Tape asli dan kebanyakan itu yang didapatkan," tukasnya.
Kontributor : Muhammad Aidil
Berita Terkait
-
10 Alasan Mengapa Roemah Kuliner Bisa Menjadi Favorit Penggemar Masakan Nusantara di Jakarta!
-
Kuliner Indonesia Makin Hits, Inilah 5 Tren Inovatif yang Wajib Dicoba
-
Perbedaan Ramen, Soba, dan Udon: 3 Jenis Mi Khas Jepang yang Sering Bikin Bingung
-
Pecinta Kuliner Merapat, Festival Bakso Ini Cocok Untuk Kumpul Bareng Komunitas Hingga Keluarga
-
Apa itu Kopi Pancong dan Kopi Sanger? Simak 6 Fakta Unik Soal Budaya Ngopi di Aceh
Tag
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Modus Licik Pengusaha Skincare Makassar Lolos BPOM, Kini Terancam UU Pencucian Uang
-
Sudah Pamer Hasil Lab, Skincare Fenny Frans dkk Malah Dinyatakan Berbahaya Oleh Polda Sulsel
-
Ditangkap di Makassar! Remaja Penikam ODGJ di Pangkep Tak Berkutik
-
Dewan Pers Apresiasi Komitmen BRI Tingkatkan Kompetensi Jurnalis
-
Praktik Prostitusi Online di Pangkep Terbongkar