Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 04 Mei 2021 | 09:47 WIB
Ilustrasi : Umat Muslim melaksanakan salat Idul Fitri 1439 H di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (15/6).

SuaraSulsel.id - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan sistem pelaksanaan salat Idul Fitri 1442 H sedang digodok. Agar tidak menimbulkan klaster baru.

Rencananya, Pemkot Makassar akan memberlakukan pelaksanaan salat Idul Fitri per RW dengan mengambil lokasi di jalan. Itu jika RW setempat tidak memiliki lapangan yang luas.

"Salat Id harus di luar masjid. Kemudian disebar. Salat Id per RW dan tempatnya di jalan. Tapi Ini baru konsep yang akan dibicarakan hari ini," ungkap Danny Pomanto, Selasa, 4 Mei 2021.

Menurutnya, semua aktivitas saat ini termasuk pelaksanaan ibadah harus diatur dan mengacu pada protokol kesehatan. Dengan berbagai pertimbangan, Lapangan Karebosi kemungkinan besar tidak akan digunakan untuk pelaksanaan salat Idul Fitri.

Baca Juga: Warga Makassar Hanya Boleh Mudik ke Maros, Gowa, dan Takalar

Alasannya, secara konseptual, lapangan tersebut luas. Orang-orang bisa saja diatur untuk salat dengan menjaga jarak. Namun yang dikhawatirkan, arus masyarakat saat akan masuk dan keluar lapangan yang akan menimbulkan kerumunan.

"Orang yang masuk dan keluar lapangan dipastikan akan bergerombol. Kerumunan di pintu-pintu yang disiapkan tidak bisa dihindarkan," jelas Danny.

Ia mengaku Presiden Jokowi sudah meminta agar pemerintah mengantisipasi adanya kerumunan. Secara ketat penerapan protokol kesehatan diwajibkan mengendalikan laju penyebaran Covid-19.

"Maka diputuskan untuk tidak menggelar pelaksanaan salat Idul Fitri di masjid," jelasnya.

Selain mengatur pelaksanaan salat Idul Fitri, Danny juga melarang warga untuk menggelar open house. Ia berharap warga bisa maklum.

Baca Juga: Pemkot Bekasi Izinkan Salat Idul Fitri di Masjid dan Lapangan Terbuka

Dia pun menyarankan, selesai salat Idul Fitri, bisa langsung halal bi halal di lokasi salat.

"Open house ditiadakan. Susah memang, seperti saya banyak pengikut, teman dan keluarga. Saya sendiri rela tidak open house demi menegakkan protokol kesehatan. Kita harus berkorban untuk keamanan dan keselamatan kita semua," jelasnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More