SuaraSulsel.id - Bank Indonesia perwakilan Sulawesi Selatan menyiapkan uang tunai Rp3,58 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada perayaan idul fitri.
Kepala Perwakilan BI Sulsel Budi Hanoto mengatakan dana Rp 3,58 triliun itu disediakan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan dana tunai bagi masyarakat menjelang dan sesudah lebaran. Angka ini mengalami penurunan dari tahun 2020 dan 2019.
"Kita proyeksikan kebutuhan uang tunai di tahun 2021 ini mencapai Rp3,58 triliun. Ada penurunan sejak tahun 2019 yakni Rp5,46 triliun, dan Rp3,59 triliun di tahun 2020," ujar Budi, Senin, 3 Mei 2021.
Perhitungan alokasi dana tunai tersebut berdasarkan proyeksi peningkatan kebutuhan uang tunai pada bulan puasa hingga pasca hari raya idul fitri nanti. Alasan pandemi jadi alasan proyeksi tahun ini diturunkan.
Baca Juga: Nyambi Edarkan Uang Palsu, Tukang Es Terancam Dipenjara Seumur Hidup
"Apalagi semakin banyak masyarakat saat ini yang sudah menggunakan transaksi non tunai," terangnya.
BI menyiapkan uang tunai mulai dari pecahan Rp1.000 hingga Rp100.000. Nominal pecahan yang paling banyak dibagi ke perbankan adalah Rp50.000.
"Penukaran bisa dilakukan di sejumlah tempat seperti loket bank dan kantor pemerintah. Khusus untuk operasional di BI bisa dilakukan di tanggal 12-14 Mei," jelasnya.
Direktur Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Iwan Setiawan juga mengimbau agar masyarakat tetap mewaspadai beredarnya uang palsu. Peredaran uang palsu diprediksi meningkat di momen seperti ini.
"Jika ada uang yang mencurigakan, maka masyarakat wajib menolak uang itu digunakan sebagai alat pembayaran," beber Iwan.
Baca Juga: Sakti, Tukang Es Krim Edarkan Uang Palsu Sambil Jualan di Tasikmalaya
Iwan menjelaskan uang rupiah bisa dilihat dengan menggunakan sinar ultraviolet. Untuk lebih memastikan keasliannya.
Uang asli juga sudah dilengkapi unsur pengaman sebagai tanda keaslian. Rumus dilihat, diraba, dan diterawang bisa diterapkan untuk menghindari uang palsu.
Uang asli dapat dikenal dengan adanya benang pengaman. Selain itu, beberapa lambang seperti Garuda Pancasila, angka nominal, tulisan NKRI, dan logo BI lebih terasa saat diraba.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
BI: Kenaikan Harga Emas Penyumbang Inflasi Tinggi
-
Alasan Indonesia Diprediksi Tetap Kuat Meski Ekonomi Diguncang Tarif Trump
-
Nilai Tukar Rupiah Menuju Rp 17.000, BI Salahkan Trump
-
BI Pasang "Kuda-kuda" Usai Trump Ajak Perang Dagang dengan Indonesia
-
Jelang Lebaran, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,93 Triliun
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
Terkini
-
Polisi Gadungan Beraksi di Gowa, Begini Caranya Tipu Korban Hingga Terciduk
-
Mira Hayati Jadi Tahanan Kota, Perampok Toko Emas Ditangkap Polisi
-
Appi Alihkan Anggaran Truk Pengangkut Sampah ke Perbaikan Sekolah dan Seragam Sekolah Gratis
-
Berkat Pendanaan KUR dari BRI, Toko Kelontong Suryani Kini Hasilkan Rp500 Ribu per Hari
-
Petani Perkebunan Rakyat Sulsel Merana! NTP Anjlok Drastis 5,63 Persen di Maret 2025