Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 03 Mei 2021 | 21:51 WIB
Kepala Perwakilan BI Sulsel Budi Hanoto menggelar jumpa pers jelang Idul Fitri 1442 Hijriah, Senin 3 Mei 2021 / [SuaraSulsel.id / Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Bank Indonesia perwakilan Sulawesi Selatan menyiapkan uang tunai Rp3,58 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada perayaan idul fitri.

Kepala Perwakilan BI Sulsel Budi Hanoto mengatakan dana Rp 3,58 triliun itu disediakan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan dana tunai bagi masyarakat menjelang dan sesudah lebaran. Angka ini mengalami penurunan dari tahun 2020 dan 2019.

"Kita proyeksikan kebutuhan uang tunai di tahun 2021 ini mencapai Rp3,58 triliun. Ada penurunan sejak tahun 2019 yakni Rp5,46 triliun, dan Rp3,59 triliun di tahun 2020," ujar Budi, Senin, 3 Mei 2021.

Perhitungan alokasi dana tunai tersebut berdasarkan proyeksi peningkatan kebutuhan uang tunai pada bulan puasa hingga pasca hari raya idul fitri nanti. Alasan pandemi jadi alasan proyeksi tahun ini diturunkan.

Baca Juga: Nyambi Edarkan Uang Palsu, Tukang Es Terancam Dipenjara Seumur Hidup

"Apalagi semakin banyak masyarakat saat ini yang sudah menggunakan transaksi non tunai," terangnya.

BI menyiapkan uang tunai mulai dari pecahan Rp1.000 hingga Rp100.000. Nominal pecahan yang paling banyak dibagi ke perbankan adalah Rp50.000.

"Penukaran bisa dilakukan di sejumlah tempat seperti loket bank dan kantor pemerintah. Khusus untuk operasional di BI bisa dilakukan di tanggal 12-14 Mei," jelasnya.

Direktur Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Iwan Setiawan juga mengimbau agar masyarakat tetap mewaspadai beredarnya uang palsu. Peredaran uang palsu diprediksi meningkat di momen seperti ini.

"Jika ada uang yang mencurigakan, maka masyarakat wajib menolak uang itu digunakan sebagai alat pembayaran," beber Iwan.

Baca Juga: Sakti, Tukang Es Krim Edarkan Uang Palsu Sambil Jualan di Tasikmalaya

Iwan menjelaskan uang rupiah bisa dilihat dengan menggunakan sinar ultraviolet. Untuk lebih memastikan keasliannya.

Uang asli juga sudah dilengkapi unsur pengaman sebagai tanda keaslian. Rumus dilihat, diraba, dan diterawang bisa diterapkan untuk menghindari uang palsu.

Uang asli dapat dikenal dengan adanya benang pengaman. Selain itu, beberapa lambang seperti Garuda Pancasila, angka nominal, tulisan NKRI, dan logo BI lebih terasa saat diraba.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More