Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Minggu, 02 Mei 2021 | 11:52 WIB
Ilustrasi Guru (Pexels/Andrea)

SuaraSulsel.id - Guru honorer di SMA/SMK di Sulawesi Selatan sepertinya sedikit bernafas legah. Pasalnya, insentif mereka dinaikkan tahun ini.

Hal itu dikatakan Kadis Pendidikan Pemprov Sulawesi Selatan, Muhammad Jufri bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional 2021, Minggu (2/5/2021).

Jufri mengatakan, kesejahteraan guru jadi prioritas utama. Termasuk untuk honorer yang beban kerjanya cukup berat.

Jika sebelumnya mereka menerima Rp 11.000 per jam, maka tahun ini dinaikkan menjadi Rp 15.000. Dinas pendidikan sudah menyiapkan anggaran Rp 38 miliar khusus untuk honorer.

Baca Juga: Lucinta Luna Ngaku Hamil, Komentar Kocak Netizen Bikin Ngakak

"Kami terus mempertimbangkan soal upah untuk honorer bagaimana agar mereka bisa menikmati upah yang layak sesuai beban kerja," katanya.

Namun, kenaikan insentif ini hanya berlaku bagi tenaga honorer yang dibiayai oleh APBD. Jumlanya 3.400 orang. Saat ini jumlah guru honorer yang tercatat mencapai 11.000 orang.

"Ada 11.000 guru honorer yang kita punya. 3.400 di biayai APBD. Ini yang kita naikkan gajinya," ujarnya.

Sementara 6.000 lebih guru honorer diangkat melalui sekolah. Ini yang tidak dibackup oleh APBD tetapi dana bos.

"Kita sementara upayakan agar honorer yang dibiayai oleh dana bos gajinya juga bisa naik, bisa menyesuaikan. Karena mereka yang angkat itu sekolah sesuai kebutuhannya masing-masing," jelasnya.

Baca Juga: Ada Sianida di Sate Beracun Bantul, Farmakologi UGM: Racunnya Mudah Didapat

Kendati insentif mereka naik, namun evaluasi untuk tenaga honorer ini kata Jufri harus dilakukan. Mereka harus diassesment. Penerimaan harus dilakukan sesuai kebutuhan.

Pemerintah pusat sendiri sudah menginstruksikan agar penerimaan guru ke depan secara resmi hanya akan dilakukan melalui dua cara. Pertama dengan Pegawai Pemerintah Perjanjian Kontrak (P3K) dan kedua lewat Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More