SuaraSulsel.id - Direktur Perusahaan Daerah Parkir Makassar Metro Irhamsyah Gaffar mengatakan, petugas sudah melakukan penertiban di Pasar Sentral Makassar bersama pihak kepolisian. Ada 10 orang yang diamankan dari patroli tersebut.
Irham mengaku sebagian dari mereka menarik retribusi melebihi biaya parkir yang ditentukan. Padahal tidak boleh.
"Dia boleh membantu, tapi tidak boleh kasih lebih harga. Kemudian karcis juga hanya dipakai oleh jukir resmi," ujar Irhamsyah.
Petugas dari PD Parkir akan terus melakukan patroli hingga lebaran usai. Mereka yang kedapatan lagi, kata Irham, akan diberi sanksi pidana ringan.
Baca Juga: Parkir di Pasar Sentral Makassar, Pengendara Disuruh Bayar Rp 20 Ribu
Sebelumnya viral di media sosial, tarif parkir hingga Rp 20 ribu di Kota Makassar. Dalam video itu, seorang juru parkir meminta uang parkir tanpa karcis.
Pengemudi roda empat pun protes dan meminta bukti karcis. Bukannya menunjukkan karcis, juru parkir itu menurunkan harga Rp 15 ribu.
Namun karena terus ditagih dan tidak bisa menunjukkan karcis, juru parkir liar itu kemudian memilih pergi.
Kisruh parkir mahal di Pasar Sentral membuat Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto turun tangan. Ia sangat menyayangkan masih ada oknum parkir liar di daerahnya.
Danny Pomanto mengatakan parkir di luar ketetapan tidak dibenarkan. Ini dilakukan oleh oknum-oknum yang memanfaatkan momentum.
Baca Juga: Viral Ngamuk Tak Dikasih Uang Parkir, Jukir: Panggil Deking Kau
"Jukir liar seperti ini adalah tindakan premanisme. Tidak boleh dia mendominasi di Kota Makassar," tegas Danny Pomanto.
Tarif parkir di Kota Makassar sudah ditetapkan melalui Perda. Retribusi untuk kendaraan roda dua Rp2.000 dan untuk roda empat Rp3.000.
Masalah ini membuat Danny Pomanto akan melakukan evaluasi di PD Parkir. "Masalah perparkiran tidak pernah tuntas hingga kini," katanya.
Evaluasi ini menjadi bagian dari resetting pejabat yang digaungkan sejak awal. Tidak hanya kepala dinas, tetapi juga bos Perusda.
"Resetting Perusda mendesak rupanya. Rusak semua. Bagaimana caranya (kalau) orang mengeluh. Saya kan itu ujung-ujungnya keluhan masyarakat. Kalau masyarakat sudah seperti ini, berarti kan sudah kronis," tegasnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Mira Hayati Tidak Dipenjara di Sel, Nikmati 'Kebebasan' Meski Rugikan Ribuan Orang
-
Jukir Liar di Jakarta Masih Marak, Rano Karno: Nggak Setiap Hari Mereka Lakukan Itu
-
Harga Tiket Kapal Laut Makassar-Surabaya April 2025 dengan Jadwal Terbaru
-
Kandaskan CAHN FC, PSM Buka Kans Akhiri Titel Juara Bertahan Puluhan Tahun Wakil Singapura
-
Hina Indonesia Negara Miskin, Anco Jansen Kini Semprot Mees Hilgers Cs
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
Terkini
-
Berkat Pendanaan KUR dari BRI, Toko Kelontong Suryani Kini Hasilkan Rp500 Ribu per Hari
-
Petani Perkebunan Rakyat Sulsel Merana! NTP Anjlok Drastis 5,63 Persen di Maret 2025
-
Wali Kota Makassar Siap Hadapi Gugatan Kontraktor Lapangan Karebosi
-
Penampakan Kapal Pesiar Mewah Scenic Eclipse II Sandar di Pelabuhan Makassar
-
Preman Pelabuhan Makassar Ditangkap Polisi