"Ada 100 KK lebih di sini. Tidak sampai 200 KK. Itu pun campur-campur. Ada Islam, ada non muslim. Ada juga yang mualaf di sini," ujar Margunawan.
"Waktu saya kecil gereja ini awalnya di belakang. Sekarang dia sudah beli tanah di sini, jadi gerejanya digeser ke sini. Saya belum lahir sudah ada ini dua tempat ibadah. Saya lahir tahun 1970," beber Margunawan.
Walaupun kedua tempat ibadah tersebut saling berhadapan langsung, namun sikap toleransi keberagaman kedua jemaah Masjid Al Jihad dan Gereja Advent tetap hidup rukun hingga sampai saat ini.
"Kalau mau dibilang toleransinya itu memang betul terjadi di sini. Dari dulu memang toleransinya. Bahkan, ini pagar (gereja) saya yang bangun. Ada tukangnya, saya jadi kulinya. Temboknya ini semenjak jadi gereja ini kita bangun," kata dia.
Aktivitas pelaksanaan ibadah di Masjid Al Jihad dan Gereja Advent selama ini juga berjalan dengan baik. Semua ini karena kedua pihak jemaah di lokasi itu dapat saling memahami dan tidak ingin bermusuhan.
"Ini kan ibadahnya mereka di Gereja hari Sabtu dan Rabu malam saja. Kalau kami di Masjid tiap waktu. Jadi tidak ada masalah. Kalau persoalan ibadah, ya masing-masing," kata dia.
"Kalau mereka ibadah kita tidak mengeluarkan suara, paling suaranya tidak sampai keluar ke atas kalau salat orang. Mereka di Gereja juga tidak keluar suaranya. Memang sekali-kali biasa yang lalu itu, mereka kasih keluar suaranya keras sekali. Jadi kami tegur, untuk saling toleransi. Saling beritahu saja karena tidak bisa jadi kalau tidak begitu. Alhamdulillah mereka mengerti jadi tidak ada masalah," sambung Margunawan.
Kontributor : Muhammad Aidil
Baca Juga: Kunjungi Korban Bom Makassar, Risma Serahkan Santunan
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Sulsel Gandeng Vingroup Vietnam Kembangkan Energi Hijau dan Kendaraan Listrik
-
Tunjangan Anggota DPRD Sulsel Rp35 Juta per Bulan Disorot, Kemendagri Turun Tangan!
-
Rp100 Ribu per Tabung! Untung Besar Pengoplos Gas Subsidi di Gowa
-
Cek Fakta: Viral Beras SPHP Meledak Saat Dimasak, Benarkah Plastik?
-
'Saat Pandemi Kami Hampir Mati, Sekarang Dimatikan Birokrasi': 8 Tuntutan Nakes Sulsel