SuaraSulsel.id - Meninggalnya Komandan Kompi (Danki) Batalion A Satuan Brimob Polda Ambon Iptu LT pada Minggu (4/4/2021) pagi menimbulkan sejumlah pertanyaan muasal penyebabnya. Pihak Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku pun melakukan penyelidikan lebih jauh mengenai peristiwa tersebut.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Maluku dr Doni Rerung pun mengungkapkan penyebab meninggalnya Iptu LT yang pada beberapa hari sebelumnya sempat mendapat suntikan Vaksin Covid-19.
“Atas nama Satgas Covid-19 Provinsi Maluku, kita menyampaikan turut berduka cita dan keprihatinan yang mendalam atas meninggalnya Danki Iptu LT,” semoga almarhum memdapat tempat yang layak disisi Tuhan YME, dan keluarga diberi penghiburan,” katanya dalam siaran pers Humas Maluku yang diterima Terasmaluku.com-jaringan Suara.com.
Doni mengemukakan, kejadian yang menimpa Iptu LT tersebut sudah dilaporkan ke Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI). Dalam laporannya, dia menegaskan, jika meninggalnya Danki Iptu LT tidak ada kaitannya dengan suntikan vaksin.
Masih menurut Doni, Iptu LT terinfeksi Covid-19 karena belum terbentuknya antibodi.
“Mungkin kondisi ini diperparah dengan daya tahan tubuh almarhum yang sedang mengalami penurunan ditambah dengan wilayah kerjanya ada di zona orange, sehingga memicu infeksi yang dialami cepat berkembang menjadi parah,” katanya.
Kesimpulan tersebut, menurutnya, juga diperkuat berdasarkan hasil laboratorium melalui Tes Cepat Molekuler lewat sampel swab yang menunjukkan indikasi almarhum terinfeksi Covid-19. Swab Test tersebut diambil setelah Iptu LT meninggal dunia.
“Hal ini untuk membuktikan almarhum positif Covid-19. Itu yang memberikan alasan, kenapa jenazah dikelola secara protokol kesehatan. Karena jenazah pun potensi virusnya masih hidup,” jelasnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, LT mengikuti vaksinasi tahap pertama pada 30 Maret 2021 bersama anggota Polri lainnya. Setelah mendapat vaksin, pada 31 Maret LT mengeluh. Kemudian dia dibawa ke RS Bhayangkara Polda Maluku dan dirawat di IGD, namun berapa jam kemudian pulang ke rumah.
Pada 2 April 2021, LT kembali mengeluh lagi dan dibawa kembali ke IGD, kemudian dipulangkan dan disarankan untuk rawat jalan. Kemudian pada Minggu (4/4/2021) LT dibawa lagi ke RS Bhayangkara, namun kali ini nyawanya tidak tertolong.
Menurut Doni, peristiwa semacam ini tetap akan terus ditelusuri termasuk mencari tahu, apakah ada penyakit bawaan atau tidak. Pun pihaknya bisa memastikan, jika yang bersangkutan meninggal bukan karena pegaruh vaksinasi.
Meski begitu, Doni mengakui ada gejala yang muncul usai mendapat suntikan vaksin. Gejala itu seperti demam, badan sakit dan gejala lainnya. Namun kondisi badan tersebut dikategorikan gejala ringan hingga sedang.
Baca Juga: Wali Kota Bobby Targetkan 1.000 Warga Medan Divaksin Covid-19 per Hari
“Kalau yang berat itu sampai syok. Tapi sampai saat ini belum ada yang sampai syok. Nah itu gejalanya. Tapi sampai kematian, tidak. Kecuali syok tidak ditangani bisa menyebabkan kematian. Tapi bukan karena virus, tapi karena soknya."
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Rekrutmen 'Busuk' Polri dari Hulu ke Hilir Bikin Masyarakat Hilang Kepercayaan
-
Dihukum Mati! Fakta Mengerikan Pembunuhan Sales Cantik Terungkap di Sidang
-
Jejak Fakta Fakultas Ekonomi Unhas: Alumni Pertama Orang Toraja
-
Rektor Unhas Dituduh Terafiliasi Partai Politik? Prof JJ Siapkan Langkah Hukum
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!