Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 05 April 2021 | 13:44 WIB
Petugas medis menata tempat tidur di dalam kamar untuk pasien positif COVID-19 usai peresmian tempat isolasi mandiri di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Tegal, Jawa Tengah, Senin (23/11/2020). [ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah]

SuaraSulsel.id - Program Wisata Covid-19 Pemprov Sulsel akan berakhir 14 April mendatang. Kondisi anggaran jadi salah satu penyebabnya.

Selama berjalan sejak Maret 2020 lalu, Program Wisata Covid-19 Pemprov Sulsel sudah menghabiskan anggaran yang besar. Pada tahun 2020 saja, anggaran yang dihabiskan mencapai Rp 117 miliar.

Sementara tahun ini, anggaran yang digunakan sebanyak Rp 20 miliar. Itu belum terhitung Maret 2021. Hanya Januari dan Februari saja.

Sekretaris Satgas Covid-19 Sulsel, Ni’mal Lahamang mengatakan, untuk pembayaran hotel saja di tahun 2021 belum rampung. Pemprov Sulsel menggunakan 13 hotel untuk pasien dan 5 hotel untuk tenaga kesehatan.

Baca Juga: BMKG Minta Warga Waspada, Sulsel Berpotensi Banjir Bandang Seperti NTT

"Untuk pembayaran hotel di tahun 2021 (belum lunas) masih berproses dari bulan Januari. Kalau 2020 sudah habis," kata Ni'mal, Senin, 5 April 2021.

Ni'mal mengatakan Program Wisata Covid-19 tahun 2021 menelan anggaran yang cukup besar. Karena peningkatan kasus sempat terjadi. Pemprov Sulsel harus menambah kapasitas hotel untuk menampung pasien.

Sekarang hotel harus dikurangi. Selain karena kondisi anggaran, jumlah pasien orang tanpa gejala (OTG) juga terus berkurang.

Saat ini, tinggal satu hotel yang masih beroperasi yakni Grand Imawan. Dari data pekan lalu, kata Ni'mal, ada 81 pasien yang masih dirawat di sana.

Setelah pasien menjalani isolasi di hotel dan dinyatakan sembuh, Pemprov Sulsel akan menutup secara resmi program tersebut. Masyarakat yang terjangkit juga diarahkan untuk berobat ke rumah sakit.

Baca Juga: Wisata Religius Patung Tuhan Yesus Memberkati di Sulsel

"Jadi kalau ada pasien lagi, harus ke rumah sakit. Mau kemana lagi," ujar kepala BPBD Sulsel itu.

Ni'mal juga menambahkan, pihaknya tak bisa menghalangi hotel karena mereka ingin membuka layanan untuk umum. Pengunjung tentu ragu menginap jika masih ada pasien Covid-19 yang masih dirawat.

"Tidak mungkin kita harus bertahan di sana. Makanya kita pilih hentikan perawatan di hotel," jelas Ni'mal.

Kepala Dinas Kesehatan Ichsan Mustari mengatakan penurunan kasus di Sulsel terus terjadi. Percepatan vaksinasi juga terus dilakukan.

"Saat ini, vaksinasi di Sulsel fokus ke tenaga pendidik dan tokoh agama. Apalagi jelang ramadan, para mubaligh, ustadz, dan kiai harus diutamakan," katanya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More