SuaraSulsel.id - Pemerintah Kota Makassar akan menggunakan alat deteksi awal Covid-19 produksi Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose C19.
Hal ini disampaikan Koordinator GeNose Perwakilan Sulawesi Darwis.
"Pada 7 April ada pemakaian GeNose di Balaikota. Kami diundang oleh pak Danny Pomanto sebagai Wali Kota. Ini adalah bentuk kepercayaan beliau agar program Makassar Recover bisa terlaksana baik," kata dia, Jumat (2/4/2021) malam.
Darwis memaparkan sejumlah keunggual Genose C19. Dia meyakinkan bahwa alat tersebut, hasilnya dapat dipercaya dan tidak dapat dimanipulasi.
Baca Juga: Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Belum Wajibkan Tes GeNose C19
Kemudian soal harga, ia mengklaim sangat terjangkau. Mereka yang telah memeriksakan diri menggunakan GeNose C19, pastinya mendapatkan surat keterangan atau data lengkap dengan fotonya. Tertampil juga barcode dengan PCR.
"Tahap awal, pak Walikota Makassar mengambil 10 unit Genose lengkap dengan filter, komputer, dan barcode. Rencananya akan disebar ke puskesmas dengan menempatkan kontainer," kata Darwis.
"Kami juga didampingi oleh tenaga kesehatan yaknj Argentum yg di semprot Clinoptilolit free 250 paket. Unhas juga berencana pakai. Kabupaten lain juga seperti Wajo, Sidrap dan Bantaeng."
GeNose, kata Darwis, ampuh untuk mengetahui kesehatan masyarakat. Mengklasifikasikan mana sehat, penyintas (Covid-19), dan OTG.
Penggunaan GeNose C19 masuk dalam program Makassar Recover. Yakni penguatan imunitas, adaptasi sosial, dan pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Cara Pendaftaran dan Biaya Tes GeNose di Bandara Hang Nadim Batam
Anjuran sebelum dites GeNose, masyarakat diingatkan tak makan dan memakai parfum beberapa menit sebelumnya.
"Bagi masyarakat yang ingin dideteksi melalui alat Genose harus lebih dulu mengikuti anjuran. Yaitu tidak merokok, tidak makan dan tidak menggunakan wangian (parfum) setengah jam sebelum menggunakan alat. Kalau semua terpenuhi, setengah jam kemudian diambil hembusan nafas. Hasilnya bisa kelihatan setelah dua menit," ungkap Darwis.
Berita Terkait
-
Bernardo Tavares Tetap Puas Meski PSM Diimbangi Malut United, Ini Sebabnya
-
Oknum Dosen UIN Makassar Diduga Cetak Uang Palsu di Kampus. Mendikti: Itu Urusan Rektor
-
Kenangan Imran Nahumarury atas Sosok Syamsuddin Batola: Saya Sekamar dengan Dia
-
Tragis! Syamsuddin Batola, Pelatih Persewangi, Tewas dalam Kecelakaan di Probolinggo
-
Berapa Harga Pasar Joao Pedro? Mantan Pemain PSM Makassar Cetak Gol Solo Run ke Gawang Malaysia
Terpopuler
- Gus Miftah Malu Lihat Ceramah Ustaz Maulana di TV: Gak Pantas Dakwah Pecicilan!
- Akhirnya Menang Lawan Timnas Indonesia, Kiper Vietnam: Bukan Skuad Terkuat, Fisik Mereka...
- Shin Tae-yong: Elkan Baggott Bisa Jadi Tumpuan Pertahanan Kami
- Staf Gibran Gusur Jemaah Lain di Masjid Demi Wapres Salat di Saf Depan, Buya Yahya: Haram!
- Gibran Diteriaki Fufufafa saat Datangi Lokasi Kebakaran, Auto Kena Tegur Aparat
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 8 Jutaan dari Berbagai Merek, Terbaik Desember 2024
-
Dituntut 12 Tahun Bui, Harvey Moeis ke Sandra Dewi: Titip Anak-anak, Papa Bukan Koruptor
-
Pertumbuhan Ekonomi 2025 Terancam Stagnasi, Kebijakan Pajak Prabowo Jadi Kendala Utama
-
Satu Bulan Tanpa Kepastian, KMS Kembali Gelar Aksi untuk Kasus Pembunuhan Brutal di Paser
-
Salahkan Media, Natalius Pigai Ngaku Tak Tahu Soal Konflik Tambang dan Masyarakat Adat di Paser: Gimana Kita Bisa Tahu?
Terkini
-
Frederik Kalalembang Dorong Pemerataan Internet untuk Majukan Pariwisata Tana Toraja
-
Ini Bahaya Uang Palsu yang Beredar di Sulawesi Selatan
-
Digerebek! Begini Penampakan Mesin Cetak Uang Palsu di Kampus UIN Alauddin
-
Jangan Lupa Ikutan Program BRImo FSTVL 2024, Banjir Hadiahnya!
-
4 Pengedar Uang Palsu Asal Kampus UIN Alauddin Ditangkap di Mamuju