Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 01 April 2021 | 11:01 WIB
Hiu Paus [shutterstock]

SuaraSulsel.id - Wisata hiu paus di Gorontalo disebut terbaik di Indonesia. Hal ini diungkapkan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi II, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wawan Gunawan.

Karena dari segi aksesibilitas yang dekat dari bibir pantai dan dekat dari ibu kota provinsi.

Wawan bersama sejumlah pejabat Kemenpar melihat dari dekat hiu paus yang jaraknya hanya sekitar 100 meter dari bibir pantai.

Jarak dari ibu kota Gorontalo ke lokasi juga hanya ditempuh sekitar 30 menit.

Baca Juga: Gegara Pandemi, Pria Ini Ajak Siswa TK ke Kebun Binatang Secara Virtual

“Wisata hiu paus di Indonesia hanya tiga pak. Di Berau (Kalimantan), teluk Cendrawasih di Papua dan di Gorontalo. Saya sudah dua kali ke Berau tidak ketemu (hiu paus) pak. Saya ke Teluk Cenderawasih lokasinya jauh, Pak Kadisnya tidak merekomendasikan. Di sini dengan durasi waktu sangat singkat. Saya kira ini sangat luar biasa,” ujar Wawan saat berkunjung ke lokasi munculnya hiu puas di Desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Rabu (31/3/2021).

Mengutip dari Gopos.id -- jaringan Suara.com, Wawan mengatakan lokasi wisata hiu paus Gorontalo harus bisa dijaga dan dilestarikan.

Ia mengaku sangat terkesan melihat empat ekor hiu paus meliuk-liuk mengitari perahu yang ditumpangi rombongan.

Pengunjung bisa melihat dan memberi makan hiu paus dari atas perahu tanpa harus snorkeling atau menyelam.

“Sensasinya luar biasa, saya tadi merinding pak. Meskipun tadi staf saya bilang pak gelombangnya tinggi pak. Tapi tidak lebih tinggi dari Berau dan di Papua. Di sini saya lihat landai, aman. Makanya saya bilang tadi, Ayuk berangkat,” imbuhnya.

Baca Juga: Pelesiran ke Labuan Bajo, DPRD Bogor Cuma Tiru Potensi Pajak Parkir

Kepala Dinas Pariwisata Pemprov Gorontalo Rifli Katili menyebut pemerintah daerah sudah menetapkan kawasan wisata hiu paus.

Sebagai kawasan yang dilindungi. Hal itu tertuang dalam Peraturan Daerah Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K).

“Pengembangan destinasi wisata hiu paus juga sudah memiliki master plan sejak tahun 2016 lalu. Meski begitu, tantangannya bagaimana analisis dampak lingkungan (AMDAL) harus selesai,” tuturnya.

Kunjungan pejabat Kemenpar di hiu paus Botubarani membawa berkah bagi pelaku wisata setempat. Wawan Gunawan berjanji akan menganggarkan bantuan dua unit perahu dan alat bersih-bersih sampah laut di lokasi tersebut. Harapannya hiu paus Botubarani semakin baik dan nyaman bagi wisatawan.

Load More