SuaraSulsel.id - Psikolog Universitas Indonesia Muthmainah Mufidah mengatakan mencari lingkungan pertemanan yang baik adalah salah satu cara untuk menjaga diri dari masalah kesehatan mental. Misalnya depresi.
"Jika lingkungan cenderung menyoroti kekurangan terutama fisik, yang memang sesuatu yang sulit untuk diubah, atau sebetulnya tidak perlu untuk diubah, ini menjadikan individu lebih rentan masalah psikologis," kata Mufidah kepada ANTARA, Jumat 26 Maret 2021.
Lingkungan pekerjaan atau pertemanan yang betul-betul menyoroti soal wajah dan bentuk tubuh yang dituntut sesuai "standard" yang beredar di masyarakat berpotensi menimbulkan rasa tertekan pada individu.
Setiap masalah psikologis bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Pengaruh lingkungan adalah faktor eksternal yang bisa jadi pemicu serta penguat masalah.
Baca Juga: Bukan Untung Malah Buntung! Ini 5 Tipe Teman yang Baiknya Kamu Jauhi
Bila Anda memang berada di lingkungan seperti itu, atau dikelilingi orang yang suka merundung soal fisik, bertahanlah dengan menguatkan diri Anda sendiri.
"Penting untuk meyakini bahwa self worth kita tidak bergantung pada siapapun, selain diri kita," ujar Co-founder Arsanara Development Partner itu.
Kemudian saringlah omongan orang lain, latih diri untuk tidak menelan bulat-bulat celetukan orang lain.
Ucapan yang berpotensi membuat sakit hati biasanya keluar tanpa disaring dari mulut perundung.
Bisa jadi orang lain berkomentar tanpa mengetahui betul-betul kondisi Anda sebenarnya. Jangan terlalu ambil pusing, karena orang yang paling mengenal diri Anda adalah Anda sendiri.
Baca Juga: Cerdas! Curiga Teman Kencan Selingkuh, Wanita Ini Tinggalkan Pesan Rahasia
Selanjutnya, penting juga untuk membuat batasan dan jarak dari orang-orang yang justru membuat Anda tertekan agar Anda tidak mudah terpengaruh.
Kelilingi diri sendiri dengan teman atau kerabat yang mendukung dan selalu mencintai Anda apa adanya.
Berita Terkait
-
Satu dari Tiga Remaja Alami Masalah Kesehatan Mental, Ini Cara Agar Mereka Dapat Informasi Kredibel di Media Sosial
-
Gangguan Mental Memperburuk Kondisi Diabetes? Ini Penjelasan Dokter
-
Komunitas GERKATIN DIY: Perjuangan Inklusi dan Kesehatan Mental Teman Tuli
-
Ulasan Buku It Didn't Start With You: Mengeksplorasi Trauma Lintas Generasi
-
Melalui Bahasa, GERKATIN Junjung Tinggi Nilai Inklusif
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Paser: Polda Kaltim Buru Pelaku, JATAM Desak Cabut Izin PT MCM
-
276 Kegiatan Kampanye Tercatat di Kaltim, Reses DPRD Jadi Sorotan Bawaslu
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
Terkini
-
Siswa Tuna Rungu di Makassar Diduga Jadi Korban Pelecehan Guru
-
KPK Kejar Aliran Uang Korupsi Kereta Api Sulsel
-
Kisah Pilu Pengungsi Lewotobi: "Lari Hanya Pakai Baju di Badan"
-
Kabar Baik! Wapres Gibran Janji Bahas Kelanjutan Pembangunan Stadion Sudiang
-
Dukung Ekonomi Hijau dan Inklusif, BRI Catat Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan Senilai Rp764,8 Triliun