Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 24 Maret 2021 | 12:47 WIB
Petugas pemakaman membawa peti jenazah korban COVID-19 di TPU Bambu Apus, Jakarta Timur, Sabtu (13/2/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraSulsel.id - Dinas Kesehatan Sulsel butuh waktu tiga hari untuk menginvestigasi penyebab kematian warga Takalar, Sulaiman Daeng Tika, yang meninggal usai divaksinasi Covid-19. Tim independen saat ini sedang bekerja.

Diketahui, Sulaiman mengalami demam dan sesak napas setelah disuntik vaksin Covid-19. Ia kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Senin, 22 Maret 2021.

Nurul AR, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan mengatakan, saat ini tim independen yang terdiri dari para ahli, masih melakukan investigasi. Untuk memastikan penyebab meninggalnya Sulaiman. Karena vaksin atau penyakit komorbid lain.

Dia mengatakan, tim butuh waktu hingga tiga hari untuk merampungkan hasil investigasi tersebut.

Baca Juga: India Akan Mulai Vaksinasi Covid-19 Warga Usia 45 Tahun ke Atas, Kapan?

"Nanti tim yang menyampaikan hasilnya. Memang setelah vaksin, yang bersangkutan ada gejala demam. Makanya sempat dibawa ke Puskesmas," ujar Nurul, Rabu, 24 Maret 2021.

Karena kondisi yang tidak membaik, kata dia, Sulaiman lalu dibawa ke Rumah Sakit Haji Makassar. Namun ketika di rumah sakit, dia meninggal dunia.

"Hasilnya masih terus kami tunggu. Hari ini tim sudah turun lapangan," tambahnya.

Mahmud (20 tahun), putra Sulaiman bercerita, ayahnya mengalami gejala yang tak biasa usai divaksinasi. Efek sampingnya dari demam, seluruh badan ngilu, hingga sesak nafas.

Sulaiman divaksinasi pada Rabu, 17 Maret, pekan lalu di Kantor PLN Gardu Induk Daya Makassar. Hari ke empat usai divaksin, kondisinya makin parah.

Baca Juga: Dinas Kesehatan : Tidak Ada Vaksin AstraZeneca di Sulsel

Ia sempat dibawa ke Puskesmas. Sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Haji Makassar. Sempat mendapat pertolongan, kemudian dinyatakan meninggal dunia.

Mahmud yakin ayahnya sakit usai divaksinasi Covid-19. Sebab, sebelum divaksinasi, ayahnya tidak pernah mengalami gejala penyakit lain.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More