SuaraSulsel.id - Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) mengklaim program tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) memiliki akurasi yang sangat kuat. Para pengemudi yang terekam melanggar akan membayar denda secara online.
Direktur Lalu Lintas Polda Sulsel Komisaris Besar Polisi Frans Sentoe mengatakan tujuan dari program tilang elektronik atau ETLE adalah untuk menghilangkan interaksi langsung antara petugas dengan pelanggar.
Meski begitu, Frans menyatakan bahwa program ETLE memiliki tingkat akurasi yang cukup mumpuni untuk menindak pengguna jalan yang melanggar.
Hal ini dikarenakan kamera ETLE yang telah dipasang di sejumlah lokasi akan terus merekam setiap aktivitas pengemudi secara otomatis.
"Lebih kepada akurasi dari pelanggaran tersebut, karena ini kan pelanggarannya itu direkam secara otomatis. Jadi bisa dipertanggungjawabkan data pelanggaran yang dilakukan oleh pengemudi," kata Frans di Mapolrestabes Makassar, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Selasa (23/3/2021).
Menurut Frans, para pelanggar tidak mungkin bisa mengelak dari pelanggaran yang telah dilakukan. Sebab, rekaman kamera ETLE tersebut akan terhubung langsung dengan data para pengemudi yang melanggar.
Bila kendaraan yang digunakan pengemudi tidak sesuai dengan data, maka polisi lalu lintas yang berada di lapangan akan bertindak. Untuk mengejar dan menemukan kendaraan yang digunakan pengemudi saat melakukan pelanggaran.
"Bila data base itu tidak sesuai maka kita akan teruskan dengan opsnal lalu lintas di lapangan untuk mengejar atau menemukan kendaraan tersebut. Kalau platnya tidak resmi kan bisa kita tindak lanjuti ke Reskrim untuk ditindaklanjuti," tutur Frans.
Setelah terekam, kata Frans, pelanggaran pengemudi akan dicetak. Sehingga, surat konfirmasi segera diterbitkan yang kemudian dikirim ke alamat pengendara untuk menyelesaikan pembayaran denda tilang elektronik tersebut.
Baca Juga: Sah! Ada 244 Kamera Tilang Elektronik Mulai Beroperasi Hari ini
"Surat konfirmasi dikirim ke alamat yang ada di data base itu. Jadi jelas siapa, alamatnya di mana, data kendarannya apa, pelanggarannya apa, bahkan ada fotonya yang kita kirimkan dalam surat konfirmasi itu. Kalau masyarakat sadar dia akan langsung bayar," kata dia.
"Masyarakat yang dikirimkan surat konfirmasi, dia akan ngecek. Dia foto barcodenya. Terus masuk handphonenya. Di situ akan muncul, pelanggarannya apa, dendanya berapa, bayarnya di mana. Dia tinggal bayar karena ada kode brivanya. Tadi saya juga koordinasi dengan BRI bahwa masyarakat bisa bayar langsung dendanya lewat handphone atau online," tambah Frans.
Untuk di Makassar, ada 16 lokasi yang telah dipasangi kamera ETLE. Beberapa diantaranya diketahui berada di Jalan Haji Bau, Jalan Hertaning dengan dua titik, Jalan Urip Sumohardjo, Jalan Sam Ratulangi, Perbatasan Maros-Makassar dan Jembatan Barombong.
"Sementara yang terfasilitasi kamera ETLE baru 16 titik. Ini yang tadi kami komunikasikan tadi dengan Pak Wali Kota. BRI dan Bapenda akan mendukung. Tapi kan melihat situasi juga nanti, karena ini berbicara anggaran yang bisa dipertanggungjawabkan," ujar Frans.
Kata dia, saat ini sudah ada 188 kamera yang telah dipasang untuk menjalankan program ETLE di Makassar. Namun, kamera yang dipasang tersebut masih memiliki spesifikasi yang berbeda.
"Iya, sudah ada 188 kamera di Makassar dengan spesifikasi yang berbeda. Itu akan kita lihat nanti karena teknologi ini harus kita lihat apakah bisa konek dengan ETLE atau tidak. Wali Kota akan mensupport dan akan menambah titik kamera, pengadaan kamera untuk bisa memperluas lokasi pantauan ETLE," terang Frans.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bank Mandiri Resmi Buka Livin Fest 2025 di Makassar, Sinergikan UMKM dan Industri Kreatif
-
GMTD Diserang 'Serakahnomics', Kalla Ditantang Tunjukkan Bukti
-
Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Nanas di Sulsel, Kejati Kejar Dana Rp60 Miliar
-
Kejati Geledah Ruang Kepala BKAD Pemprov Sulsel Dijaga Ketat TNI
-
BREAKING NEWS: Kejati Sulsel Geledah Kantor Dinas Tanaman Pangan